JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak meminta maaf kepada masyarakat atas insiden terbakarnya Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Pertama, mengucapkan permohonan maaf masyarakat sekitar, khususnya atas kejadian ini," kata dia di lokasi, Minggu.
Namun, Maruli menegaskan, pengamanan gudang disebut sudah laik.
Setiap gudang juga memiliki tanggul. Jarak antara satu gudang dengan yang lainnya pun sekitar 200 meter.
Terkait gudang yang meledak, Maruli menjelaskan, gudang digunakan untuk menyimpan amunisi-amunisi yang akan dimusnahkan alias amunisi kedaluwarsa.
"Sebetulnya ini gudang penyimpanan amunisi yang akan didisposal (dimusnahkan). Jadi memang ini cukup riskan mengelola gudang seperti ini," ucap Maruli.
Maruli menambahkan, pihaknya juga bersyukur dengan sistem pengamanan gudang tersebut.
"Walau sekitar 150.000 amunisi yang ada di dalam gudang itu (kebakaran), sampai sekarang tidak ada korban," lanjut Maruli.
Meski demikian, pihaknya tetap akan mengevaluasi kembali persyaratan penyimpanan amunisi kedaluwarsa.
Sebelumnya, gudang enam di Gudmurah TNI AD, Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kebakaran pada Sabtu petang.
Kebakaran itu diduga terjadi karena adanya amunisi yang sudah kedaluwarsa. Sehingga, membuat material menjadi labil dan bergesek.
Kebakaran gudang peluru itu mengakibatkan ledakan keras yang mengagetkan warga sekitar. Sejumlah amunisi yang berasal dari gudang tersebut terpental ke permukiman warga.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/31/14471451/ksad-maruli-simanjuntak-minta-maaf-atas-terbakarnya-gudang-amunisi-tni-di