Salin Artikel

Cara Iwan Sopir Bus AKAP Hilangkan Suntuk Saat Menyetir, Dengarkan Musik DJ Remix di Perjalanan

DEPOK, KOMPAS.com - Iwan (44), sopir bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) mengatakan, menyetel musik DJ remix menjadi jurus jitu hilangkan suntuk saat menyetir perjalanan jauh.

Cara ini juga lah yang dia gunakan saat mengantar para pemudik.

"Palingan saya seringnya setel musik DJ remix yang lagi tren di Tiktok, lumayan bantu bikin mood saya jadi tetap bagus, apalagi kalau tol lagi macet," kata Iwan saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (4/4/2024).

Sehari-hari, Iwan harus menyetir Depok-Wonosobo bersama temannya dalam kurun waktu hingga 10 jam. Bahkan, jika perjalanan macet, bisa mencapai 14 jam.

Oleh sebab itu, alunan musik DJ remix membantunya supaya dia tetap terjaga dari rasa kantuk, terutama karena iramanya yang up beat.

"Musik DJ kan rata-rata yang bikin joget gitu ya, lumayan bikin melek itu. Saya setel saja random dari YouTube," ucap Iwan.

Iwan bercerita, ia biasa menyetel musik DJ itu di waktu tengah hari hingga menjelang sore, yang menurutnya jadi waktu paling rawan kantuk.

"Karena kalau malam tuh justru saya sudah terbiasa dan enggak jarang juga kalau malam sudah gantian nyetir sama rekan. Tapi kalau siang tuh hawa panas kadang bikin lengah," terang Iwan.

"Sejauh ini, penumpang juga enggak pernah menegur atau merasa terganggu, kebanyakan dari mereka malah ikut nikmatin musiknya," tambahnya.

Selain musik, Iwan juga selalu siap sedia air minum di sebelah kemudi setirnya untuk membantunya tetap fokus.

"Tapi yang terpenting tetap istirahat sebelum berangkat. Biasanya, saya tidur di sini (terminal) sekitar 3-4 jam, nanti pas sudah dalam perjalanan dan bergilir sama rekan supir lain bisa tambah waktu tidur 2-3 jam," ujar Iwan.

Iwan baru bisa tidur lagi di dalam bus setelah menyetir sekitar 4-5 jam, di titik pemberhentian pertama bus.

Waktu tambahan tidur di dalam bus diakali Iwan dilakukan di bagian belakang bus, di sisa ruang belakang kursi penumpang.

"Bus saya tuh kan totalnya ada 43 seat, di bagian belakangnya ada ruang kosong sekitar 1,5 meter, itu saya taruh kasur untuk tempat tidur saya dan rekan supir," lanjut Iwan.

Di samping itu, Iwan memperkirakan waktu padat pemudik dan tol macet akan terjadi pada Senin (8/4/2024) mendatang.

"Antara Senin atau Selasa nanti. Mungkin, Sabtu mulai ramai sih tapi kata saya, puncaknya bakal dua hari itu," tutur Iwan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/05/14131611/cara-iwan-sopir-bus-akap-hilangkan-suntuk-saat-menyetir-dengarkan-musik

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke