Namun, jemaah yang diperbolehkan parkir adalah khusus yang membawa motor.
"Khusus motor, kapasitasnya 500-an. Kami pakai halaman, parkiran keuskupan, dan paroki," ujar Ketua Hubungan Antaragama dan Kemasyarakatan (HAK) Christo.
Kantong parkir di area Katedral Jakarta itu telah dibuka sejak 04.00 WIB dan terus dibuka hingga ibadah shalat selesai.
"Bakal sampai selesai kira-kira menjaga mereka. Untuk kepentingan umat di Istiqlal, kami selalu bersedia (menyediakan kantong parkir)," tutur Christo.
Selain itu, tidak ada biaya yang dipatok bagi jemaah yang ingin parkir di area Katedral. Alias, sifatnya sukarela.
"Pimpinan kami menyarankan tidak ada yang menyangkut biaya-biaya perparkiran. Kami hanya menyediakan kotak saja, sifatnya (bayar sukarela)," imbuh dia.
Pantauan Kompas.com di lokasi, halaman Katedral Jakarta penuh oleh motor yang terparkir dengan rapi dan teratur.
Sejumlah anggota HAK berseragam abu-abu sigap membantu setiap ada jemaah yang hendak parkir.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/10/07260801/jemaah-shalat-idul-fitri-di-masjid-istiqlal-boleh-parkir-di-katedral