Salin Artikel

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Masa kejayaan Bakar sebagai seorang tukang ojek sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa adalah pada 1971-1972.

Saat itu, banyak sekali orang yang berminat naik sampan sehingga membuat pendapatan Bakar melonjak tinggi.

"Saya jaya sekitar tahun 1971-1972, itu lagi ramai-ramainya orang naik sampan, lumayan itu pendapatannya," ujar Bakar saat berbincang dengan Kompas.com di Pelabuhan Sunda Kelapa, Rabu (17/4/2024).

Lantaran pendapatannya meningkat, Bakar bisa memenuhi kebutuhan keluarganya dengan baik.

Selain itu, ia juga berhasil membangun rumah dan menyekolahkan ketujuh anaknya berkat pekerjaan menarik sampan.

Bahkan, dua dari tujuh anaknya berhasil ia biayai sampai lulus menjadi seorang sarjana.

Namun, bekerja sebagai tukang ojek sampan pada saat ini, kata Bakar, tak bisa lagi menjamin kehidupan seperti dulu.

Bahar mengaku pada saat ini dirinya begitu kesulitan untuk bisa mendapat sesuap nasi dari hasil pekerjaannya tersebut.

Terkadang, ia harus menanti penumpang di Pelabuhan Sunda Kelapa selama berhari-hari, tetapi tak kunjung datang juga.

Beruntungnya, Bakar saat ini sudah tak lagi memiliki tanggungan. Anak-anaknya juga begitu pengertian dan mau membantu untuk memenuhi segala kebutuhannya bersama sang istri.

"Mereka ngertiin, kalau sepi enggak bisa ngasih istri yaudah sekarang gantian anak yang ngasih," jelas Bakar.

Menurunnya pendapatan Bakar dan pengemudi sampan lainnya dari tahun ke tahun disebabkan oleh jumlah wisatawan yang datang ke Pelabuhan Sunda Kelapa semakin sedikit.

Hal itu disebabkan oleh kondisi pelabuhan yang kini sudah tak sebersih dulu.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, area ujung Pelabuhan Sunda Kelapa masih terendam banjir rob sehingga menutup akses untuk wisatawan berkeliling pelabuhan ini.

Selain itu, tanggul-tanggul darurat di pelabuhan ini juga banyak yang rusak sehingga membuat kondisinya terlihat begitu kotor dan kumuh.

Meski wisatawan semakin sepi, hal itu tak melunturkan semangat Bakar untuk terus menarik sampan sampai saat ini.

"Meski narik sampan sepi yaudah kita sabar-sabar aja," tuturnya.

Ia dan tukang ojek sampan lainnya berharap agar pemerintah bisa membenahi berbagai permasalahan yang ada di Pelabuhan Sunda Kelapa.

Hal itu bertujuan agar pelabuhan legendaris ini bisa kembali bagus dan menarik wisatawan untuk datang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/18/16350721/jadi-tukang-ojek-sampan-di-pelabuhan-sunda-kelapa-bakar-bisa-bikin-rumah

Terkini Lainnya

Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke