JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi (Kasie) Pelayanan Medik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamansari Ngabila Salama mengatakan, beberapa orang masih dirawat karena terjangkit demam berdarah dengue (DBD).
Per Rabu (24/4/2024) pukul 07.00 WIB, 14 pasien masih menjalani perawatan medis.
"Data Rabu, 24 April per jam 07.00 WIB, ada 14 kasus DBD dirawat di RSUD Tamansari," ujar Ngabila saat dikonfirmasi, Rabu.
Pasien DBD yang tengah dirawat itu mayoritas merupakan anak-anak, yakni sembilan orang. Sementara lima lainnya orang dewasa.
"Sekitar 70 persen kasus yang dirawat adalah anak mayoritas usia SD dan SMP," kata Ngabila.
Kondisi pasien DBD di RSUD Tamansari sampai saat ini masih aman.
Ngabila mengatakan, tidak ada kondisi pasien yang parah maupun kasus meninggal.
"Tidak ada kasus kematian. Semua masih aman terkendali, karena belum ada perubahan keparahan pada kasus DBD yang ditemukan," ucap Ngabila.
Pada 19 Maret 2024, ada delapan orang yang dirawat karena DBD. Enam di antaranya adalah balita dan anak-anak.
Menurut Ngabila, pola penularan DBD setiap tahun akan selalu sama. Kasus tersebut mulai meningkat pada Desember dan memuncak pada April.
"Lalu akan menurun kembali. Karena saat musim hujan lebih berpotensi genangan air untuk tempat perindukan nyamuk, pancaroba membuat imunitas seseorang menurun, dan kelembaban udara tinggi, relative humidity (RH) tinggi membuat nyamuk aedes aegepty lebih mudah berkembang biak," kata Ngabila.
Pada Februari 2023, pasien DBD di RSUD Tamansari, Jakarta Barat, meningkat sejak beberapa hari terakhir.
Saat itu, ada lima pasien DBD menjalani rawat inap. Bahkan, lima pasien baru terjangkit DBD rujukan puskesmas ditolak RSUD Tamansari karena ruang rawat inap penuh.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/24/13473671/14-pasien-dbd-dirawat-di-rsud-tamansari-per-24-april-2024