Salin Artikel

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Dinas Perhubungan DKI Jakarta menertibkan juru parkir (jukir) liar di minimarket menuai ragam komentar warga Ibu Kota. Ada yang setuju jukir liar dihilangkan, ada pula yang menganggap profesi itu dibutuhkan pada kondisi tertentu.

Andi (39), warga Cipayung, Jakarta Timur, termasuk yang setuju dengan rencana penertiban jukir liar oleh Dishub DKI. 

Menurut Andi, jika pun ada juru parkir di minimarket, juru parkir tersebut harusnya sudah terdaftar dan mempunyai izin.

"Ya setuju sih (rencana penertiban juru parkir liar oleh Dishub). Ya maksudnya, walaupun ada juru parkir, itu harus terdaftar dong," ucap Andi saat ditemui di minimarket kawasan Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (4/5/2024).

Andi pun mengaku tak keberatan jika harus membayar uang parkir di minimarket, asalkan ada peraturan yang mewajibkan demikian. 

"Kalau (juru parkir) liar saya keberatan, tapi kalau di aturan harus ada juru parkir ya monggo, selama itu sesuai dengan legalitas ya," tambah Andi.

Sementara, Nurwahid (28), warga Cilangkap, Jakarta Timur, tak menyoal keberadaan juru parkir liar di minimarket. Asal, juru parkir tersebut tidak memaksa pengunjung untuk membayar tarif kendaraan.

"Sebetulnya selagi tidak memaksakan sih enggak jadi masalah (ada juru parkir). Kecuali kalau bertindak premanisme gitu, memaksakan baru saya enggak suka," ucap Nurwahid.

Nurwahid berpendapat, keberadaan juru parkir di minimarket bisa meminimalkan aksi pencurian. Orang yang hendak melakukan kejahatan dinilai tidak leluasa karena pengawasan juru parkir. 

"Namanya maling kan kalau enggak ada yang jaga jadi lebih leluasa gitu. Tapi misalnya ada juru parkir, kan dia masih mikir-mikir juga. Jadi lebih lama," pungkas Nurwahid.

Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menindak tegas juru parkir liar tersebut.

"Kami berkoordinasi dengan Satpol PP DKI untuk penanganan terkait dengan adanya oknum-oknum yang memanfaatkan lokasi di minimarket dengan cara memaksa untuk memungut jumlah tertentu," ucap Syafrin saat dikonfirmasi, Jumat (3/5/2024).

Syafrin menegaskan, parkir di minimarket semestinya tidak dipungut biaya alias gratis. Pihak pengelola minimarket juga tak diperbolehkan memungut biaya parkir sepeser pun.

Akan tetapi, ia menyadari, ada sejumlah oknum yang kerap memanfaatkan keadaan.

"Di sana (minimarket) parkir itu free (gratis), pengelola tidak diperbolehkan memungut (biaya parkir), tapi ada oknum-oknum yang coba memanfaatkan, mereka mencoba mengatur kewajiban pengemudi untuk membayar," imbuh Syafrin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/05/04/18365271/pro-kontra-warga-soal-janji-dishub-dki-tertibkan-juru-parkir-tak

Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke