Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Buruk Moge pada Hari Ulang Tahun Si Bungsu Radit

Kompas.com - 17/06/2009, 07:08 WIB

Edwin sendiri ketika itu langsung melapor ke Polsek Cisarua dan menjalani visum di klinik terdekat. Laporan itu pun langsung teregistrasi resmi di polsek. ”Saya sangat mengapresiasi sikap polisi yang sangat responsif menangani kasus saya. Menurut mereka, kejadian seperti itu sudah sering di Puncak,” tutur Edwin.

Akbar mengaku sangat geram sang ayah diperlakukan demikian kasar dan tak adil. ”Mereka, kan, terpelajar, tapi kok seperti itu. Kita (anak remaja) aja kalau berantem satu lawan satu,” ujar Akbar.

Edwin bercerita, peristiwa itu masih tampak membekas di benak kedua anaknya yang masih kecil. Jika tengah bermain di jalan di depan rumah dan mendengar deru suara motor yang keras, mereka langsung lari menjauh.

Akbar pun mengaku, dia dan adik-adiknya merasa kapok ke Puncak. ”Ke Puncak jadi ingat kejadian itu lagi. Mendingan enggak,” ujar Akbar masygul.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Suntana, Selasa, mengatakan, tim penyidiknya akan melaksanakan rekonstruksi perkara dugaan pemukulan oleh anggota konvoi moge tersebut. Tidak tertutup kemungkinan polisi pun akan mengonfrontasi saksi korban dan anggota konvoi moge.

Baik Edwin maupun Akbar mengaku masih bisa mengingat anggota konvoi jika dipertemukan kembali.

”Saya ingin rekonstruksi tersebut secepatnya. Saat ini anggota saya sedang berkoordinasi dengan saksi pelapor untuk mencari waktu yang sesuai,” kata Suntana.

Sementara itu, Kepala Polsek Cisarua Ajun Komisaris Hepi Hanafi mengatakan, sebelumnya polisi telah memeriksa tujuh anggota konvoi dari klub moge Harley Davidson di Bogor. Ketua rombongan yang diperiksa adalah Anto Nasution. Ketujuh anggota diperiksa sebagai saksi.

Menurut Hepi, konvoi tersebut diikuti berbagai klub moge Harley Davidson dari sejumlah kota, selain Bogor. Hepi mengatakan, mereka usai konvoi dari Yogyakarta. (SF/RTS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com