Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Tak Percaya Pengelola Busway

Kompas.com - 24/04/2010, 19:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil survei Yayasan Layanan Konsumen Indonesia mengenai pelayanan transportasi transjakarta menunjukkan, mayoritas pengguna tidak yakin bahwa saran atau keluhan mereka ditindaklanjuti secara serius oleh pengelola.

Pengurus harian Yayasan Layanan Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, mengatakan bahwa hanya 44,46 persen responden yang yakin saran atau keluhan mereka ditindaklanjuti pengelola. "Sedangkan 55,54 persen menyatakan tidak yakin," kata dia di acara Forum Dialog Konsumen Bus Transjakarta di Jakarta, Sabtu (24/4/2010).

Dari hasil survei terhadap 3.000 pengguna di delapan koridor pada pertengahan Maret 2010 itu diketahui bahwa 57,94 persen menyatakan diberi kesempatan untuk menyampaikan kritik dan saran. Sarana untuk menyampaikan masukan melalui kotak saran, sisanya melalui hotline 24 jam, melalui satgas, situs web, SMS center, dan media lain.

Dalam survei ini, pengguna juga diminta memberi penilaian terhadap pengelola busway. Untuk petugas loket, sebanyak 5,9 persen menyatakan baik sekali, 36,9 persen menyatakan baik, 48,9 persen sedang, 7,2 persen buruk, dan 0,95 persen buruk sekali. Untuk petugas barrier, 5,7 persen menyatakan baik sekali, 40,8 persen baik, 46,3 persen sedang, 5,9 persen buruk, dan 1 persen buruk sekali.

Selanjutnya, penilaian untuk satgas halte, 4 persen menyatakan baik sekali, 34 persen baik, 45 persen sedang, 12 persen buruk. Untuk pengemudi, 7 persen menyatakan baik sekali, 38 persen baik, 43 persen sedang, 9 persen buruk.

Tiar, Humas Komunitas Pengguna Transjakarta, mengatakan bahwa pemerintah kurang menggangap penting transjakarta yang telah beroperasi selama enam tahun. Dia mencontohkan, masalah yang kerap terjadi adalah lamanya waktu tunggu bus di selter. "Banyak tranjakarta yang nangkring karena rusak. Alasannya, lamanya suku cadang untuk datang," ungkap Tiar.

Sekretaris Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Hasbi Hasibuan, membantah bahwa pihaknya tidak serius mengelola busway. Bukti keseriusan pemerintah, katanya, terlihat dari digelarnya rapat setiap dua minggu untuk membahas masalah busway. "Kami siap terima segala kritik dan masukan untuk perbaikan ke depan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com