Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prya Ingin Menjadi "The Next" Bang Ali

Kompas.com - 17/04/2011, 15:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis

Kalau dari daerah sudah bulat mengusung Pak Prya, dari koalisi Panbers sendiri bagaimana? Kita masih tetap dengan Panbers. Tapi Panbers itu sendiri akan memutuskan satu, kita belum tentukan siapa-siapa. Mungkin kita akan buat survei, Panbers juga buat survei. Saya harapkan bisa bulat.

Perkembangan Panbers sejauh ini apa? Masih jaring nama-nama. Nanti bulan Agustus akan kami survei.

Kita semua tahu Anda adalah besan dari Ketua Umum Golkar, Pak Ical (Aburizal Bakrie). Apakah ada faktor kedekatan yang kiranya bisa memuluskan langkah menjadi cagub dari Golkar? Restu memang sudah ada. Tapi di Golkar sendiri, tidak bisa juga karena Partai Golkar betul-betul menganut azas demokrasi. Jadi enggak bisa itu karena berbesanan jadi. Enggak ada pengaruhnya itu.

Apakah ada pesan-pesan tertentu yang disampaikan Pak Ical? Tentunya Pak Ical bilang, ayolah coba bekerja keras agar nanti polling dan surveinya baik. Di Golkar enggak bisa, kedekatan, besan-besanan terus jadi KKN. Karena Golkar milik semua.

Persiapan pencalonan apa sudah dilakukan seperti tim sukses? Ya, tengah dipersiapkan. Kalau saya, karena dari daerah jadi yang jalan ini otomatis perangkat kita di bawah yang jalan. Jadi dari tingkat kecamatan, kelurahan, RW. Nah, sekarang baru mulai konsolidasi di tingkat camat, kelurahan dan RW. Pertengahan bulan ini selesai langsung jalan untuk sosialisasi saya. Tim kita yang dibentuk dari daerah. Dari DPP Golkar tidak ada? Nanti ada. Akan jadi penasihat tim.

Sudah melakukan sosialisasi masyarakat? Kita bentuk-bentuk silaturahmi, dalam bentuk sosialisasi ataupun pesan-pesan sticker. Saya lakukan komunikasi saja dengan warga. Responnya, Alhamdulillah cukup positif. Kalau masyarakat tentunya mengharapkan yang lebih baik dari sekarang. Jangan sampai juga hak-hak mereka ke depan ini tetap sulit. Hak untuk mendapatkan kesehatan masih mengalami kesulitan untuk urus Gakin. Makanya, saya buka pos-pos aspirasi di sini, jadi masyarakat bisa langsung e-mail, Facebook, SMS. Apa pun yang memudahkan. Pendidikan juga, kadang-kadang ada program-program yang sosialisasinya kurang ke masyarakat, seperti beasiswa SMA. Akhirnya, ada beberapa yang putus sekolah karena enggak tau ada program itu.

Apabila nanti diberikan amanah memimpin Jakarta, program apa yang akan diutamakan? Program 2 tahun pertama ini, yang harus jadi perhatian adalah transportasi dan infrastruktur karena ini ke mana-mana, bisa lari ke ekonomi, bisnis. Kalau macet bagaimana ekonomi bisa jalan. Barang bisa jadi mahal karena kan orang menggunakan bahan bakar, ini yang harus jadi perhatian. Jangan sampai orang enggak mau investasi di Jakarta karena macet. Tentu program ini diutamakan tanpa melupakan program lainnya seperti pendidikan.

Cara untuk mengurai kemacetan bagaimana? Pertama, saya ingin melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat, yaitu dengan Kementerian Perhubungan, PU, maupun dengan PT KAI. Komuter ini harus jalan. Saya ingin tiap jam dari Bogor, Bekasi, kita mau ke sini tiap jam ada dan harus tepat waktu. Nah, untuk itu semua apa yang diperlukan? Kalau itu bisa jalan, ini lumayan bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dari wilayah sekitar. Jadi orang kalau transportasinya bagus, tepat waktu, mungkin orang enggak akan bawa mobil lagi ke Jakarta. Kedua, saya sudah bicarakan ini harus dibuatkan semacam park and ride di wilayah sekitar seperti di Bintaro, Depok, Bekasi Barat, Bekasi Timur. Itu harus dibuat tempat-tempat parkir. Sehingga orang dari rumah parkir kendaraannya di sana, dari situ mereka pakai feeder busway. Busnya kita tambah terus feeder-nya juga harus banyak. Jangan sampai orang menunggu busway lama, akhirnya dia balik lagi bawa kendaraan. Harus ada prioritas mana yang mau kita tahan dulu. Menurut saya, mobil orang-orang luar Jakarta dulu deh jangan masuk Jakarta. Tetapi, kita tidak bisa melarang begitu saja, maka kita harus siapkan park and ride, feeder-nya aman dan nyaman. Terus monorel ini secepatnya dilanjutkan. Masak selama bertahun-tahun enggak selesai-selesai?

Kalau dikasih amanah sebagai gubernur, monorel akan dilanjutkan? Lanjutkan yah, ini program bagus cuma yang mengusulkan swastanya kan yang kemarin enggak mampu. Jadi semua moda transportasi harus dijalankan mulai dari kereta api, monorel, MRT, busway.

Artinya tidak ada ada perubahan kebijakan? Sering kali, kalau ganti pemimpin ganti kebijakan? Wah, jangan dong. Sesuatu yang baik dan bagus, walaupun itu ide siapa, pemimpin yang lama kek yah teruskan. Jangan kita tidak mau meneruskan program karena ide dari pendahulu kita. Intinya kita ingin memberikan kemudahan, kenyamanan, idenya boleh datang dari siapa pun. Kita manusia yang terbatas, ada keterbatasan jadi enggak usah malu menerima masukan dari siapa pun.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com