Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisaris Iwan Dituntut Hari Ini

Kompas.com - 26/05/2011, 08:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa Komisaris Iwan Siswanto, mantan Kepala Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, akan dituntut oleh jaksa penuntut umum dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Bandung, Kamis (26/5/2011). Iwan akan dituntut terkait dugaan menerima suap dari Gayus Halomoan Tambunan.

"Kita siap," kata Sila Pulungan, koordinator jaksa, saat dihubungi Kompas.com, ketika ditanya kesiapan jaksa menuntut Iwan hari ini.

Sila mengatakan, pihaknya mengacu pada pengakuan Iwan dan Gayus dalam berita acara pemeriksaan (BAP) dalam menyusun tuntutan. Jaksa mengabaikan pengakuan keduanya di pengadilan bahwa tidak ada penyerahan uang sepeser pun dalam pemberian izin keluar dari sel tanpa prosedur sebanyak 78 kali sejak Juni 2010 sampai 5 November 2010.

Pencabutan BAP keduanya, kata Sila, tidak beralasan lantaran ketika diperiksa penyidik Bareskrim Polri maupun ketika perkaranya diserahkan ke kejaksaan, Iwan mengakui menerima suap berkali-kali dari Gayus.

"Alasan dia mengalami tekanan psikis karena dia diperiksa selama 24 jam tidak masuk akal. Pemeriksaan itu kan dilakukan berkali-kali. Jaraknya seminggu, dua minggu, bahkan sebulan. Ada waktu berpikir (kembali) untuk dia. Jadi kita pegang pada BAP," jelas Sila.

Seperti diberitakan, Iwan memberikan izin kepada Gayus untuk keluar dari sel ketika Gayus menjadi tahanan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Gayus diantar keluar rutan oleh Iwan atau para anggota yang bertugas.

Gayus mengklaim tidak ada suap dalam pemberian izin itu. Menurut Gayus, ia diberi izin setelah mengancam Iwan akan melaporkan perlakuan khusus yang diberikan kepada tahanan lain ke Satgas Pemberantasan Mafia Hukum.

Tahanan yang disebut Gayus sangat jarang berada di sel adalah dua mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Aulia Pohan dan Maman Sumantri, mantan Kepala Bareskrim Polri Komjen Susno Duadji, dan mantan Kepala Polres Jakarta Selatan Kombes Williardi Wizar. Iwan membenarkan pengakuan Gayus itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com