Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curi Kabel BTS, Pelaku Ditembaki Warga

Kompas.com - 21/07/2011, 17:42 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com — Anton Apriyanto (37) dan Joko Suslio (44), warga Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta, tepergok warga sedang mencuri kabel di sebuah menara base transceiver station (BTS) milik PT Telkom setinggi 40 meter di Dusun Brongsongan, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (21/7/2011).

Namun, aksi tersebut digagalkan warga yang menembaki pencuri dengan senapan angin. Berdasarkan informasi yang terhimpun di lokasi kejadian, kedua pencuri terjepit posisinya ketika aksinya diketahui oleh warga.

Mereka kemudian tetap bertahan di atas menara karena takut diamuk massa. Namun, hal itu justru membuat warga gerah dan menembakinya dengan senapan angin. "Kedua pelaku tetap bertahan di atas tower, padahal menderita luka tembak. Pelaku baru turun setelah kedatangan petugas dari kepolisian, kemudian mereka digelandang oleh polisi," kata seorang warga, Santoso.

Menurut dia, warga melihat aksi pencurian ini tidak hanya dilakukan dua orang, tetapi oleh kawanan pencuri berjumlah sekitar lima orang. Tiga orang lainnya berjaga di bawah dan sempat lari begitu melihat warga datang.

Kejadian bermula saat kawanan pencuri kabel ini mendatangi menara atau tower BTS sekitar pukul 02.00. Mereka menggunakan sebuah kendaraan mobil Kijang bernopol AB 8181 XX dan berhenti di masjid pinggir Jalan Magelang-Purworejo.

Dua orang di antaranya turun dan menghampiri BTS milik PT Telkom untuk melakukan aksi pencurian. Naas, sekitar pukul 03.00 saat keduanya sedang menggali kabel tembaga yang merupakan alat grounded menara, mereka tepergok warga. Takut dihakimi warga, keduanya langsung melarikan diri dengan cara naik ke atas menara.

"Awalnya warga melemparinya (pencuri) dengan batu supaya turun. Namun karena tidak turun-turun ada yang berinisiatif mengambil senapan angin dan menembakinya,'' tambahnya.

Alhasil, kedua pencuri akhirnya menderita luka tembak di sejumlah bagian badannya. Saat diperiksa di Mapolsek Borobudur diketahui Anton terkena peluru jenis gotri di pelipis dan kaki kanan. Sedangkan Joko mengalami luka peluru tembus di kaki, pinggang, dan dua tangannya.

"Saya sudah berhasil memotong salah satu kabel tembaga dan beberapa besi. Dipotongnya pakai gergaji dan tang,'' kata Anton, saat ditemui di Mapolsek Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Dia mengaku tidak berani turun saat diminta warga karena takut dihajar massa. Sehingga hampir tiga jam berada di atas tower meski mengaku merasa kesakitan karena dilempari dan ditembaki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com