Setelah itu, Ilyas Karim pun maju ke hadapan para pengunjung dan sejumlah pejabat DKI. Dengan seragam safari berwarna hijau, pria ini tampak tertatih-tatih berjalan menggapai panggung, kelopak matanya pun tak lagi kuat terbuka. Namun, ketika dia mulai berbicara, suara lantangnya langsung menegaskan semangatnya yang tak lekang dimakan umur.
"Merdeka!" kata pertama yang dia pekikan saat itu.
Ia melanjutkan sambutannya dengan berterima kasih kepada semua pihak. Baginya, mendapatkan sebuah apartemen bagai mimpi di tengah siang bolong. "Tidak sangka ada perhatian dari Kalibata City dan Wagub. Saya terima kasih, saya tidak sangka saat dapat satu kamar dari bangunan ini," tandasnya.
Nama Ilyas Karim memang tidak terlalu dikenal publik apalagi bagi mudi-mudi zaman sekarang. Namun, ialah saksi penting dari peristiwa bersejarah pengukuhan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 di rumah Bung Karno, Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat.
Sebuah foto menjadi bukti keterlibatan Ilyas dalam peristiwa monumental itu. Di dalam foto upacara pengibaran bendera Merah Putih pertama kali, dua pengibar bendera tampak dikelilingi oleh Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, Fatmawati, dan Rahmi Hatta. Pemuda pengibar bendera yang bercelana pendek itulah Ilyas Karim. Sementara seorang lagi merupakan Sudanca Singgih yang kini sudah meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.