Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Dinilai Berhasil Kelola Sampah

Kompas.com - 05/10/2011, 10:03 WIB

SPA Sunter berfungsi untuk mengefisienkan ritasi kendaraan angkut sampah sehingga proses pengiriman sampah ke TPST Bantar Gebang tidak menambah potensi kemacetan di jalanan Ibu Kota. Saat ini akan dilaksanakan tender yang lebih kurang memakan waktu tiga bulan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Swasta (KPS) dalam Pengadaan Infrastruktur. Pola kerja samanya Build, Operate, and Transfer ( BOT). Penandatanganan kontrak direncanakan pada awal Januari 2012.

Pengolahan sampah di dalam kota, dikatakan Eko, tidak hanya tergantung pada ITF saja, tetapi juga dilakukan pengurangan sampah di sumber sampah melalui program 3R. Dinas Kebersihan juga berupaya mengurangi sampah warga Ibu Kota sejak dari sumber sampah. Program tersebut di antaranya membangun lokasi 3R di permukiman masyarakat yang saat ini terdapat 94 titik 3R tersebar di lima wilayah dan mampu mereduksi 350 ton per hari atau 5 persen dari total sampah Jakarta.

“Ke depan, dalam Raperda tentang Pengelolaan Persampahan di DKI, semua pengembang kawasan diwajibkan membangun pengolahan sampahnya sendiri,” jelasnya.

Di antara pengembang kawasan yang sudah berkomitmen membangun Sentra 3R adalah pengembang Pantai Indah Kapuk (PIK). Di lokasi Fasos dan Fasum PIK akan dibuat proyek percontohan Sentra 3R dengan menggandeng Investor dan Yayasan Buddha Tzu Chi. Di sana akan dibangun fasilitas pengolahan sampah dengan teknologi Integrated Dry Anaerobic Digestion and Composting. Sampah di sini akan diolah menjadi listrik dan kompos. Namun bedanya dengan ITF, Sentra 3R kapasitasnya lebih kecil, sekitar 200 ton per hari.

Sentra 3R juga direncanakan dibangun di lokasi Asrama Dinas Kebersihan Pesanggrahan Jakarta Selatan bekerja sama dengan Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum (PLP PU) dengan kapasitas 200 ton per hari yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com