Pemerkosa duduk di ruang belakang angkot bersama seorang lelaki bertubuh pendek. Keduanya berusia di bawah 30 tahun. Dua orang lagi berada di ruang depan angkot, seorang di antaranya perempuan, duduk di sisi kiri sopir.
Angkot M-26 yang digunakan pelaku hingga kemarin belum ditemukan. Armada M-26 diperkirakan berjumlah 117-120 unit. Jenis mobilnya adalah Toyota Kijang dan Daihatsu Gran Max.
Angkot M-26 melayani trayek Kampung Melayu-Bekasi. Rute yang dilintasi: Otto Iskandar Dinata, Cawang Baru, Cawang Baru Tengah, Merah Delima, Mayjen DI Panjaitan, Kalimalang (Jakarta Timur), KH Noer Ali, Lele 1, dan Lele Raya (Bekasi), dan kembali melalui rute yang sama.
Meskipun beroperasi di wilayah Kota Bekasi, pengawasan terhadap angkot M-26 merupakan kewenangan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta karena izin trayeknya dikeluarkan Dishub DKI Jakarta.
”Kami akan berkoordinasi dengan Dishub DKI,” kata Kepala Dishub Kota Bekasi Sopandi Budiman.
Sampai dengan kemarin, sejumlah sopir M-26 juga turut memburu keberadaan pelaku. Mereka juga merasa dirugikan karena penumpang menjadi semakin sedikit.
”Kami pasti akan bantu cari angkot itu. Baru sekali ini M-26 diseret-seret dalam kasus,” ujar Parlon Tobing (43) dan beberapa rekannya ketika ditemui di Kayuringinjaya, Bekasi Selatan.