Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Dirusak Polisi, YLBHI Protes

Kompas.com - 30/03/2012, 13:58 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) melayangkan protes ke pihak kepolisian yang pada Kamis (29/3/2012) malam tadi, melakukan penggeledahan kantor mereka tanpa melalui prosedur tetap (protap). Sekitar 60 polisi masuk ke kantor YLBHI di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, tanpa izin.

Menurut Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Nurkholis Hidayat, polisi menuduh mereka menyembunyikan pengunjuk rasa anarkis yang beraksi di Jalan Raya Salemba. Oleh karena itu, tanpa persetujuan para aktivis LBH, mereka langsung masuk dan lakukan penggeledahan. Mereka datang berpakaian seragam lengkap dengan senjata.

"Sisanya polisi berpakaian sipil dan preman, ada juga sebagian yang berpenampilan seperti wartawan. Saat itu, terjadi tindakan pemukulan terhadap para mahasiswa," ujar Nurkholis, di LBH Jakarta, Jumat (30/3/2012).

Ia menuturkan, pada pukul 20.15, saat kericuhan berlangsung, YLBHI menutup pintu gerbang dan kantornya. "Kami memilih tidak mengizinkan siapa pun masuk ke kantor kami, kecuali bagi kelompok mahasiswa yang sakit dan tidak ikut aksi. Keputusan ini kami ambil untuk mengantisipasi dampak kekerasan yang tidak diinginkan," kata Nurkholis.

Kemudian, Direktur Reskrim Polda, Kapolres Jakarta Pusat, datang disusul Wakapolda Metro Jaya. LBH Jakarta dan KontraS mendata mahasiswa yang ditemukan polisi di gedung LBH. Sebanyak 47 orang terdata dan 6 orang dibawa ke polda terlebih dahulu. Jelang tengah malam penggeledahan terus berlangsung. LBH dan Kontras sempat bersitegang dengan polisi yang hendak meminta dua orang pengurus LBH ke Polda untuk dimintai keterangan. Salah seorang staf YLBHI bernama Agung dibawa ke Polda untuk dimintai keterangan.

Penggeledahan yang dilakukan polisi diwarnai tindak perusakan. LBH mencatat, di lantai 4 pintu ruangan dewan pembina jebol, rusak parah. Ada beberapa bercak darah ditemukan di lantai dan di dinding. Di lantai 3, pintu ruangan wakil ketua YLBHI jebol dan dirusak. Pintu bagian keuangan juga rusak. Di lantai 2, dua pintu toilet perempuan dijebol dan dirusak.

"Polisi masuk tanpa izin di kantor dan lakukan perusakan. Saya pikir perlu ada pertanggungjawaban dari polisi. Tuduhan polisi bahwa kami menyembunyikan mahasiswa itu tidak berdasar. Kalau memang mau menggeledah, ini kantor kami, harusnya pakai izin dan protap yang ada. Bukan seperti itu," katanya.

"Kami tentu bertanggung jawab atas keselamatan setiap orang yang meminta perlindungan hukum di LBH dan akan kooperatif untuk membantu penegakkan hukum yang adil bagi semua pihak," pungkas Nurkholis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com