Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasionalisme Bukan Sebatas Memakai Batik

Kompas.com - 22/05/2012, 04:43 WIB

Tasya Inanda, mahasiswa Human Resource Development, Faculty of Management and Human Resource Development, University of Technology Malaysia (UTM), mengaku selalu berusaha berbuat sesuatu untuk Indonesia. Meski bersekolah di luar negeri, dia tetap mengikuti berbagai perkembangan di Indonesia.

”Mahasiswa Indonesia masih sedikit di sini. Meski begitu, kami membentuk komunitas Persatuan Pelajar Indonesia-UTM untuk belajar berorganisasi, bikin acara atau sekadar berjalan-jalan,” kata Tasya.

Dia bercerita, beberapa waktu lalu komunitasnya membuat acara Pekan Olahraga Persatuan Pelajar Indonesia Malaysia. ”Sebisa mungkin kita bikin kegiatan untuk saling mendekatkan diri dengan teman-teman mahasiswa dari Indonesia. Kami juga punya milis untuk saling berbagi berbagai berita dari Indonesia,” ujar Tasya.

Setelah menempuh masa kuliah di Malaysia, Tasya ingin segera pulang ke Indonesia. Salah satunya untuk menerapkan ilmu yang didapatkannya, serta mengabdi kepada bangsa dan negara.

”Teman-teman juga banyak yang mau pulang ke Tanah Air, misalnya ada yang sudah berniat mau ikut gerakan ’Indonesia Mengajar’. Saya pun berharap negara mau menghargai karya anak bangsa yang sekolah di luar negeri. Kalau soal nasionalisme, jangan ragukan nasionalisme kami,” ujarnya.

Dafa Herangga, mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, memang belum seberuntung Tasya yang bisa berkuliah di luar negeri. Tetapi, suatu saat, dia berkeinginan menimba ilmu di negeri orang. Tak beda dengan Tasya, Dafa pun bertekad menerapkan ilmunya di Tanah Air dibandingkan berkarya di negara lain.

”Saya ingin bisa membawa perubahan yang lebih baik di Indonesia lewat ilmu jurnalistik yang sedang saya pelajari. Melalui jurnalisme, saya akan mencoba membongkar korupsi sehingga perekonomian Indonesia semakin tumbuh merata,” ujarnya.

Banyak cara

Kepala Pusat Penelitian Politik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bhakti, mengatakan, nasionalisme bisa diwujudkan dalam banyak cara. Mahasiswa sebagai agen perubahan bisa melakukan banyak hal sesuai dengan minat dan latar belakang pendidikan masing-masing.

”Aktif dalam berbagai kegiatan kampus, misalnya seni tari, paduan suara, atau marching band juga merupakan bentuk bagaimana kita menunjukkan kecintaan kepada bangsa. Berdemonstrasi juga begitu, mahasiswa yang ikut demonstrasi dilatih untuk bisa kritis dan peka terhadap masalah-masalah sosial politik di sekitarnya,” kata Ikrar yang kuliah selama 5,5 tahun di Griffith University, Brisbane, Australia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com