Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Mahal demi Fanatisme Sempit

Kompas.com - 01/06/2012, 09:18 WIB

”Daripada mengeluarkan biaya lebih besar karena terjadi benturan, lebih baik polisi menyodorkan biaya operasional yang rasional dan bisa dipertanggungjawabkan. Semakin banyak jumlah penonton dan semakin brengsek penontonnya, biaya operasionalnya akan semakin tinggi,” tutur Kisnu.

Belajar dari Inggris, polisi juga disebar dan bersiaga di kafe atau tempat lain yang menjadi pangkalan para pendukung fanatik kesebelasan.

Mustofa mengingatkan, kelompok penonton sepak bola selalu terpecah menjadi kelompok ”kami” dan ”mereka” yang berseberangan. Apalagi jika masing-masing adalah pendukung fanatik kesebelasan. Pembentukan ikatan emosi semakin menguat karena atribut-atribut yang mereka buat.

”Polisi tak bisa mencegah terbangunnya atribut-atribut ini. Polisi mana yang sanggup mencegah mereka meneriakkan yel-yel sebagai bagian dari identitas? Polisi mana yang berani melarang pendukung memakai syal, seragam, dan pernak- pernik busana pendukung?” kata Mustofa. (rts/win/ang/art)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com