BOGOR, KOMPAS.com - Pengurus Gereja Kristen Indonesia Taman Yasmin sengaja tidak memberi tahu kepolisian mengenai lokasi ibadah malam Natal yang diselenggarakan di salah satu rumah jemaat di Taman Cimanggu, Bogor Barat, sekitar satu kilometer dari bangunan gereja mereka, Senin (24/12/2012) malam.
Hal itu disampaikan Bona Sigalingging, juru bicara Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin seusai ibadah Natal. Menurut dia, pemberitahuan lokasi ibadah kepada kepolisian menjadi paradoks. Menurut dia, setiap informasi lokasi ibadah disampaikan kepada pihak kepolisian, ada kelompok masyarakat yang datang menolak ibadah jemaat GKI Taman Yasmin.
"Karena itu, sejak Februari kami tidak memberi tahu ibadah di persembunyian di rumah jemaat yang selang-seling dengan ibadah di seberang Istana Merdeka. Malam ini, ketika tidak memberi tahu (polisi) dan tertutup rapat, aman," kata Bona.
Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta Febi Yonesta yang memantau ibadah Natal GKI Yasmin mengatakan, hal ini bisa jadi karena minoritas merasa informasi yang diberikan ke kepolisian menjadi bumerang bagi mereka. Dia khawatir masyarakat menjadi tidak percaya pada kepolisian.
"Kami khawatir sampai pada klimaks minoritas tidak lagi percaya polisi dan (mereka) melindungi diri sendiri. Ini berbahaya," katanya.
Sebelumnya pada Senin siang saat mengunjungi Gereja Katedral di Kota Bogor, Kepala Polda Jabar Brigadir Jenderal Polisi Tubagus Anis Angkawijaya mengatakan, GKI Taman Yasmin salah satu gereja yang mendapat perhatian khusus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.