Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi, Tokoh yang Paling Banyak Diberitakan Tahun 2012

Kompas.com - 02/01/2013, 14:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak dicalonkan menjadi gubernur DKI Jakarta untuk maju dalam Pemilihan Gubernur 2012, nama Joko Widodo alias Jokowi ramai diberitakan media massa di Tanah Air. Hampir semua media, termasuk Kompas.com, mengerahkan tim khusus untuk menempel Jokowi dan kandidat lain. Sosok Jokowi rupanya lebih banyak menarik pembaca dibanding tokoh lainnya.

Ke mana pun Jokowi pergi, apa pun yang dia lakukan, selalu menjadi berita menarik. Hal ini tak lepas dari pribadinya yang unik, sederhana, dekat dengan masyarakat, bahkan sampai-sampai banyak yang menyebutnya sedikit "ndeso". Penampilan dan gaya bicaranya yang sekilas terkesan lugu namun cerdas itu dianggap bisa membawa perubahan bagi Jakarta yang dirundung berbagai masalah.

Dibanding wartawan yang menempel kandidat lain dalam Pilgub DKI, tim yang menempel Jokowi selalu menemukan kejutan-kejutan unik di lapangan yang menarik diberitakan. Mulai dari kebiasaannya turun ke lapangan alias blusukan, pilihannya terhadap baju kotak-kotak yang mencerminkan keberagaman Jakarta saat kampanye, hingga kegemarannya terhadap musik cadas menjadi bahan tulisan yang diserbu pembaca.

Hingga terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, pemberitaan tentang Jokowi tak juga surut. Reporter-reporter Kompas.com di lapangan menyebutkan, Jokowi selalu membuat berita karena spontanitasnya. Dalam satu kesempatan meninjau bangunan runtuh misalnya, Jokowi tiba-tiba memanjat tangga bambu di lokasi melihat kondisi dari atas. Di kesempatan lain, Jokowi masuk ke gorong-gorong di Jalan Thamrin, atau naik rakit di Kali Ciliwung. Belum lagi berbagai cerita Jokowi makan di warung tegal, membeli baju dan sepatu di pinggir jalan, dan sebagainya.

"Jokowi mau melakukan apa yang tidak dilakukan orang lain. Dia mau mendapat informasi pertama tentang kondisi di lapangan. Itu yang membuatnya unik," ujar editor Megapolitan Kompas.com, Hertanto Soebijoto.

Tak heran bila kemudian Jokowi menjadi tokoh yang paling banyak diberitakan di Kompas.com. Tercatat ada 5.761 artikel tentang Jokowi di Kompas.com selama tahun 2012. Angka ini melebihi pemberitaan tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berjumlah 3.377 artikel.

Di bawah kedua tokoh itu, sosok lain yang banyak diberitakan adalah Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dengan 942 artikel, Dahlan Iskan dengan 936 artikel, dan Wakil Gubernur DKI Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama dengan 893 artikel. Anas banyak diberitakan atas kasus Hambalang, sedangkan Dahlan soal tudingan pemerasan anggota DPR terhadap BUMN.

Di bidang olahraga, tokoh yang banyak menjadi berita adalah bintang Barcelona Lionel Messi dengan 888 artikel, menyusul berbagai rekor yang diraihnya, dan bintang Real Madrid Cristiano Ronaldo dengan 810 artikel.

Berikut daftar 25 tokoh yang paling banyak diberitakan oleh Kompas.com sepanjang tahun 2012:

No Nama # Artikel
1 Susilo Bambang Yudhoyono 3.377
2 Jokowi 2.935
3 Joko Widodo 2.826
4 Anas Urbaningrum 942
5 Dahlan Iskan 936
6 Ahok 893
7 Lionel Messi 888
8 Cristiano Ronaldo 810
9 Angelina Sondakh 790
10 Boediono 740
11 Abraham Samad 612
12 Hatta Rajasa 579
13 Megawati 570
14 Timur Pradopo 562
15 Ibas 542
16 Djoko Susilo 524
17 Aburizal Bakrie 464
18 Prabowo 446
19 Jusuf Kalla 443
20 Marzuki Alie 413
21 Busyro 388
22 Djohar Arifin 307
23 Mahfud MD 304
24 Djoko Suyanto 283
25 Ariel 267

Sumber: Data internal Kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com