Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjebak Banjir, Tifatul Turun dari Mobil

Kompas.com - 17/01/2013, 12:30 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring memilih turun dari mobil Toyota Fortuner ketika hendak melintasi kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (17/1/2013). Ketika itu, Tifatul ingin menuju Istana Negara untuk mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Argentina Cristina Elisabet Fernandez De Kirchner.

Mobil Tifatul dan ratusan atau mungkin ribuan kendaraan lain terjebak macet di Jalan Sudirman. Pasalnya, jalanan sudah tergenang air, mulai dari UOB Plaza hingga Jalan Thamrin menuju Monas. Tak tanggung-tanggung, genangan air sampai setinggi pinggang orang dewasa.

Tifatul lalu menerobos banjir. Sepatu warna hitam miliknya dipegang dengan tangan kiri. Tangan kanannya menggengam payung untuk membantunya berjalan. Dasi masih terpasang di kerah baju berwarna putih.

"Macet 1,5 jam di Sudirman. Saya sudah bawa Fortuner. Mobil dinas Toyota Crown, kan, pendek. Saya pikir Fortuner bisa lewat banjir. Kurang pertimbangan, jalanan ternyata stuck," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.

"Pak Menteri," teriak salah seorang warga yang menonton di pinggir jalan.

"Sabar, sabar," kata Tifatul di tengah banjir.

Lantaran mendapat informasi kantornya yang terletak di kawasan Monas juga terendam banjir, Tifatul memilih terlebih dulu melihat kondisi kantornya. "Nanti berikan arahan dulu (ke jajaran kementerian)," katanya.

Ketika dimintai tanggapan soal banjir di Jakarta, Tifatul mengatakan, terlalu cepat jika publik menuntut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi untuk menyelesaikan banjir sekarang ini. Meski demikian, dia berharap tahun selanjutnya banjir bisa dapat diatasi.

"Tahun depan harus ada perubahan. Kampanyenya, kan, dulu atasi banjir, kemacetan. Itu harus ada solusinya, enggak bisa lepas tangan gitu aja," kata mantan Presiden PKS itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com