Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melawan Hasil DCS, Ketua DPC Gerindra Kendari Dipecat

Kompas.com - 21/04/2013, 22:27 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Ketua DPC Gerindra Kota Kendari, Ishak Ismail, dicopot dari jabatannya menyusul penerbitan surat keputusan (SK) dari pengurus DPP dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Pemecatan terhadap Ketua DPC Gerindra Kota Kendari, karena dianggap tidak mengikuti apa yang sudah menjadi keputusan DPP dalam hal penentuan DCS. Demikian dikatakan Ketua DPD Partai Gerindra Sulawesi Tenggara, Anton Timbang.

"Jelas pergantian DPC Partai Gerindra Kota Kendari, SK-nya sudah ada sudah ditandatangani DPP dan Ketua Dewan Pembina. SK tersebut terhitung sejak tanggal 20 April. Dengan begitu secara resmi Pak Ishak diberhentikan," terangnya, Minggu (21/4/2013).

Ia mengatakan, Ishak dipecat jarena tidak mengikuti keputusan DPP. DCS Kota Kendari sudah disetujui DPP, namun ada beberapa nama yang tidak sesuai dengan keinginan Ishak. Ditegaskan Anton, pemecatan terhadap Ketua DPC Kota Kendari sebagai contoh kepada DPC kabupaten/kota lain, apabila tidak tunduk terhadap komitmen partai.

"Kami semua harus loyal terhadap apa yang menjadi keputusan partai, kalau ada yang tidak setuju, untuk apa dipertahankan, pemecatan kepada Ishak Ismail agar menjadi pelajaran bagi DPC yang lain," tegasnya.

Saat ini, lanjut Anton, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Kendari dipimpin oleh Maidin Abdul Syaid.

Ishak Ismail yang dikonfirmasi di kediamannya, Jalan Saranani Kendari, membantah jika dirinya dicopot sebagai ketua DPC Gerindra Kota Kendari. Yang benar, ia menyatakan mundur sebagai ketua partai dan keanggotaan di Gerindra.

"Masalah surat sebagai ketua DPC, saya telah menyampaikan pengunduran diri saya kepada bendahara DPD untuk segera diproses karena berhubungan dengan penetapan caleg DCS DPRD Kota Kendari," terangnya, Minggu (21/4/2013).

Pengunduran dirinya sebagai Ketua DPC Gerindra, akibat sudah ada nama caleg yang diusulkan ke DPP, namun beberapa nama dicoret.

"Sama sekali saya tidak melanggar apa yang menjadi keputusan DPP, hanya saja terdapat sekitar 30 sampai 40 persen nama dari yang saya usulkan dicoret, justru ada empat nama yang selama ini tidak pernah mendaftar, tiba-tiba namanya masuk dalam daftar DCS, itu menjadi sebuah keanehan buat saya," tukasnya.

Tak terima dengan keputusan itu, Ishak memilih untuk mengundurkan diri dari pada harus bertahan di partai yang tidak sesuai dengan mekanisme.

"Saya rasa partai ini sudah berjalan tidak sesuai lagi dan tidak perlu dipertahankan, sehingga lebih baik saya mundur saja, tidak betul jika ada yang mengatakan saya digantikan karena saya tidak patuh terhadap partai," ujarnya.

Ia menuding pencoretan beberapa caleg yang sudah diusulkan sebelumnya adalah ulah Ketua DPD Gerindra Sultra Anton Timbang sehingga membuat keadaan di dalam kisruh.

"Saya tidak ingin banyak korban jadi saya lebih memilih untuk mundur. Dari awal ia terpilih sebagai ketua saya juga tidak memiliki visi dan misi yang sama, mungkin karena ia lahir dari organisasi sayap partai sehingga tidak paham tentang Gerindra, jadi biarlah saya yang mundur," bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com