Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Baru Membawa Perubahan pada PNS DKI

Kompas.com - 11/07/2013, 08:43 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tingkat kedisiplinan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membaik. Jika dibandingkan dengan hari pertama puasa tahun sebelumnya, jumlah PNS yang mangkir tahun ini jauh berkurang.

Data yang dihimpun Kompas.com, pada Ramadhan tahun 2012 lalu, jumlah PNS yang absen pada hari pertama puasa sebanyak 79 orang. Jumlah itu terdiri dari 33 orang yang alpa alias tanpa keterangan, 16 pegawai cuti, 24 orang sakit, dan 6 PNS izin. Pada awal puasa tahun ini, hanya ada satu orang PNS yang alpa, 61 PNS cuti, 24 PNS sakit, dan 6 orang PNS izin.

Catatan itu memang tak memperlihatkan berapa banyak jumlah pegawai yang terlambat kemarin. Namun, harus diakui bahwa tingkat kehadiran PNS pada hari pertama puasa kali ini lebih baik dibanding masa sebelumnya. Apa penyebab semua itu?

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta I Made Karmayoga mengklaim bahwa situasi ini merupakan imbas semangat Jakarta Baru yang digelorakan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Keduanya selalu menekankan agar PNS mengedepankan pelayanan.

"Saya amat sangat bangga, ini efek dari semangat Jakarta Baru. Insya Allah akan terus bisa begini," ujar Made di Balaikota Jakarta, Rabu (10/7/2013) sore.

Berkaca dari situasi memprihatinkan pada tahun lalu, pada hari pertama puasa tahun ini, Made melakukan blusukan ke kantor-kantor satuan kerja perangkat daerah (SKPD), yakni Kecamatan Senen dan Kelurahan Kwitang serta beberapa dinas di area Pemprov DKI Jakarta. Di kantor pelayanan itu, Made tak menemukan ketidakdisiplinan PNS.

"Saya cukup surprise juga. Saya kira ibadah hari yang pertama ini akan banyak bolos, tapi rupanya tidak, masuk semua, alhamdulillah," kata Made.

Made memastikan akan memperbarui data mengenai tingkat kedisiplinan para PNS di DKI. Hal itu dilakukan dengan blusukan secara langsung ke instansi-instansi Pemprov DKI. Seperti halnya Jokowi, ia akan melakukan manajemen kontrol terhadap seluruh PNS di Jakarta, tak terkecuali.

Survei diam-diam

Ia mengatakan, pendataan itu dilakukan melalui survei secara diam-diam. Made melakukannya dengan cara bersilaturahim ke setiap instansi untuk mendata pegawai yang absen.

Rabu kemarin, Made blusukan ke beberapa kantor kecamatan, kelurahahan, serta dinas di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Made ingin melihat apa ada PNS yng mangkir atau tidak.

"Bukan saya menakut-nakuti orang. Pertama kan saya bilang datang mau silaturahmi, sekalian maaf lahir batin. Sekalian mencari data tingkat disiplin pegawai, begitu saja kok," ujar Made, Rabu sore.

"Ada teman yang kaget, 'Ada apa ini Pak Made kok nyelinap?' Saya bilang, 'Ya kalau saya kasih tahu dulu, bukan nyelinap namanya dong'," kata Made.

Made mengatakan, dirinya menggunakan strategi tersebut agar situasi kerja di lingkungan PNS tak bergejolak. Made ingin menggunakan pendekatan yang halus untuk dapat data kedisiplinan akurat.

Takut terlambat

Halaman:
Baca tentang

    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

    Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

    Megapolitan
    Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

    Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

    Megapolitan
    Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

    Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

    Megapolitan
    Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

    Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

    Megapolitan
    Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

    Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

    Megapolitan
    Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

    Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

    Megapolitan
    Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

    Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

    Megapolitan
    DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

    DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

    Megapolitan
    RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

    RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

    Megapolitan
    7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

    7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

    Megapolitan
    Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

    Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

    Megapolitan
    Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

    Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

    Megapolitan
    Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

    Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

    Megapolitan
    Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

    Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

    Megapolitan
    Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

    Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com