Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Suntikkan Modal untuk Dua BUMD Properti

Kompas.com - 11/07/2013, 13:27 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI akan menambah penyertaan modal pemerintah (PMP) pada dua badan usaha milik daerah, yakni PT Jakarta Propertindo dan PD Pembangunan Sarana Jaya. Kedua BUMD itu bergerak di bidang properti.

Basuki mengatakan, Pemprov DKI akan segera menyuntikkan modal sebesar Rp 130 miliar kepada PD Pembangunan Sarana Jaya. Hal itu dilakukan karena sejak PD Pembangunan Sarana Jaya dibentuk, Pemprov DKI baru menyerahkan modal sebesar Rp 70 miliar kepada BUMD tersebut.

"Kan di dalam peraturan daerah (perda) itu kan seharusnya Rp 200 miliar penyertaan modal kita. Tapi yang baru kita setor itu Rp 60 miliar-Rp 70 miliar selama PD itu berdiri," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (11/7/2013).

Pendirian Sarana Jaya dilakukan atas dasar Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor DA.1/3/16/1969 tanggal 19 Februari 1969. Perusahaan itu berubah menjadi PD Sarana Jaya tahun 1982 berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 1982 tanggal 20 Maret 1982 dan perubahan pertama Perda Nomor 6 Tahun 1990 tanggal 5 November 1990 dengan modal dasar Rp 200 miliar.

Selain itu, Pemprov DKI juga berencana menambah modal untuk PT Jakpro sebesar Rp 1,4 triliun. PMP kepada BUMD itu merupakan dana pengembalian dari dinas dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI yang anggarannya tidak terserap. Dari semua dinas, Pemprov DKI kembali mendapatkan anggaran sebesar Rp 2,5 triliun. Bank DKI juga akan mendapat PMP sebesar Rp 1 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

    Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

    Megapolitan
    Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

    Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

    Megapolitan
    Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

    Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

    Megapolitan
    Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

    Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

    Megapolitan
    Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

    Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

    Megapolitan
    Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

    Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

    Megapolitan
    Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

    Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

    Megapolitan
    Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

    Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

    Megapolitan
    Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

    Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

    Megapolitan
    Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

    Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

    Megapolitan
    Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

    Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

    Megapolitan
    Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

    Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

    Megapolitan
    Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

    Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

    Megapolitan
    Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

    Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

    Megapolitan
    Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

    Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com