Terkejutlah mereka saat menemukan tengkorak serta tulang belulang tergeletak di lantai kamar Siti Aminih serta dua bilah pisau dapur penuh bercak darah.
"Dia (Bambang) jarang ketemu ibunya. Coba bayangin saja, anak mau ketemu ibunya di bulan puasa tapi sudah begitu, gimana coba?" ujar Yusbianto mencoba menggambarkan perasaan Bambang.
Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke Mapolsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat. Polisi yang datang kemudian langsung mengamankan Sigit dan mengirimkan tulang belulang itu ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) demi diuji kebenaran identitasnya.
Belakangan, polisi mengirim Sigit ke psikiater RS Polri Bhayangkara Raden Said Sukamto Kramat Jati untuk diperiksa bagaimana kondisi kejiwaannya. Kepala Unit Reserse Kriminal Mapolsek Metro Tanah Abang Kompol Widarto mengaku kesulitan menetapkan Sigit sebagai tersangka.
"Bagaimana mau menetapkan sebagai tersangka. Ditanya saja mencla-mencle, sulit dapat keterangan," ujarnya.
Jika hasil tes kejiwaan Sigit divonis mengalami gangguan jiwa, lanjut Widarto, pihaknya tidak bisa menerapkan pasal tindak pidana kepada Sigit. Oleh sebab itu, ia berharap hasil tes kejiwaan di RS Polri dapat keluar lebih cepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.