Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Binus yang Tewas Dekat Tempat Sampah Diduga Dibunuh

Kompas.com - 15/07/2013, 19:05 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang ditemukan tewas di dekat tempat sampah di Jalan Kemandoran, Jakarta Selatan, Juni silam, diduga meninggal karena hantaman benda tumpul di kepala. Hal tersebut terlihat dari hasil visum oleh dokter.

"Ada memar di kepala korban karena benda tumpul. Bukan karena benturan akibat guncangan pas dibawa pake motor," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Slamet Riyanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (15/7/2013).

Dari hasil otopsi ditemukan luka memar pada leher kanan dan kiri, luka memar pada pelipis kanan, luka bengkak di kepala belakang, jari tangan kanan dan kiri membiru, luka pada badan belakang, dan luka berdarah pada ibu jari kiri. Menurut dokter, korban meninggal karena pukulan pada kepala dan leher. Sampai saat ini polisi masih mencari barang bukti benda tumpul tersebut dan motif yang digunakan kedua pelaku.

Polisi telah menangkap dua tersangka pembunuh korban. Pelaku berdalih bahwa korban terkena benturan akibat guncangan sepeda motor. Dalam pengakuannya, pelaku menyebutkan bahwa korban bernama Ong Lucky Mustopo alias Lucky menemui YA di rumahnya, Gang Bahagia, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat.

Korban membeli narkoba jenis putau dari YA yang didapat dari BT. BT mendapatkan putau tersebut dari seseorang yang tak dikenal namanya di daerah Boncos, Kota Bambu, Palmerah. Narkoba tersebut dibeli dengan harga Rp 100.000.

Korban dan tersangka YA sempat mengonsumsi putau bersama hingga korban over dosis. YA kemudian memanggil BT karena korban sekarat.

Sekitar pukul 24.00, YA dan BT membawa korban keluar rumah dengan menggunakan sepeda motor. Mereka membuang korban di dekat tong sampah yang berjarak sekitar 700 meter dari rumah tersangka YA. Mereka juga membuang sepeda motor milik korban tak jauh dari tempat korban dibuang.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Senin (15/7/2013), mengatakan, korban sudah berteman dengan YA sejak sekitar 3 tahun lalu. Berdasarkan hasil penyidikan sementara itu, pelaku dikenai Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 363 KUHP mengenai tindak pidana pembunuhan yang diawali dengan peristiwa penemuan mayat dan atau pencurian dengan pemberatan. Pelaku dikenakan kedua pasal tersebut karena diduga sengaja membunuh dan merampas handphone milik korban untuk dijual dan dibelikan narkoba.

Lucky ditemukan tewas di dekat tempat sampah Jalan Kemandoran II RT 13/RW 03, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada 4 Juni lalu sekitar pukul 01.00. Korban ditemukan saudara sepupunya, Julius Prayitno. Korban merupakan mahasiswa Universitas Bina Nusantara jurusan Psikologi angkatan 2009.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com