Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejahatan dengan Senjata Api Meningkat Jelang Lebaran

Kompas.com - 18/07/2013, 15:11 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tren kejahatan dengan menggunakan senjata api semakin meningkat. Hal ini berkembang sejak lima tahun terakhir.

"Pada waktu beberapa tahun lalu, kejahatan cenderung menggunakan tangan kosong dan senjata tajam. Tren yang berkembang lima tahun terakhir menggunakan senjata api, dan senjata api yang mereka gunakan, 95 persen lebih adalah senjata api rakitan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (18/7/2013).

Rikwanto menjelaskan, senjata api rakitan yang telah disita oleh polisi tersebut sangat sederhana dalam perakitannya. Hingga saat ini polisi masih mendalami siapa pemesan, pembuat, dan di mana perakit senjata api yang dipesan untuk kejahatan tersebut.

Untuk itu, polisi mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada terhadap kejahatan yang terjadi di sekitarnya. Selain itu, polisi sudah membentuk tim pemburu pelaku kejahatan di Ibu Kota.

"Kita pertama melakukan pencegahan dengan mengajak masyarakat untuk menjadi polisi bagi dirinya sendiri maupun bagi lingkungannya sendiri. Selain itu, kita sudah membentuk tim pemburu para perampok ini yang sedang beraksi, baik yang sudah terjadi maupun yang sudah terdata," ujarnya.

Baru-baru ini, perampok bersenpi beraksi di kantor penitipan paket di kawasan Jalan Raya Simpang Cilodong, Depok, pada Selasa (16/7/2013) malam. Pelaku menembak anggota Kostrad Prada Situmorang.

Pada Rabu (17/7/2013) kemarin, perampok bersenpi juga menembak seorang guru dan anggota TNI ketika tertangkap basah sedang membuka pintu gerbang sebuah rumah di Jalan Permatan, Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.

Aksi serupa juga terjadi di Pamulang, Rabu kemarin. Dua perampok, yang tertangkap basah penghuni rumah, panik dan menembakkan pistol SnW kaliber 38 ke udara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com