Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PD Dharma Jaya Sayangkan Rencana Pembubaran oleh DKI

Kompas.com - 18/07/2013, 22:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Harian (Plh) Direktur Utama PD Dharma Jaya Kusuma Andika menyayangkan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membubarkan PD Dharma Jaya. Menurut Kusuma, stok dan peredaran daging sapi di Jakarta bisa terganggu jika PD Dharma Jaya dibubarkan, mengingat 20 persen daging sapi yang beredar di Jakarta selama ini berasal dari pihaknya.

"Sayang sekali kalau PD Dharma Jaya sampai ditutup. Kalau kita dibubarkan, siapa yang mau menjalankan bisnis ini? Peredaran daging sapi bisa terganggu," kata Kusuma, Kamis (18/7/2013).

Kusuma pun mengaku, berharap Pemprov DKI membatalkan rencana tersebut. Menurutnya, PD Dharma Jaya memiliki aset besar dan akan mendatangkan keuntungan jika dipertahankan.

Kusuma menjelaskan, PD Dharma Jaya memiliki rumah pemotongan hewan (RPH) di Cakung, Jakarta Timur, peternakan seluas 12 hektar di Serang, bisnis gudang pendingin, pemotongan, distribusi, dan pengemasan.

PD Dharma Jaya, menurut Kusuma, juga telah ditunjuk menjadi anggota Badan Ketahanan Pangan dan telah menjalin kerja sama dengan Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan Bulog untuk menyediakan daging murah.

"Kami ini importir. Jadi, potensi dan aset kami sangat besar. Kalau bisa beban utang kami dibantu," katanya.

Utang-utang itu, menurut Kusuma, adalah alasan PD Dharma Jaya belum bisa memberikan keuntungan untuk Pemprov DKI. Kusuma menjelaskan, PD Dharma Jaya berutang kepada Bank DKI pada 1997. Utang itu terdiri dari pokok, denda, dan bunga. Selain itu, PD Dharma Jaya juga berutang pajak sejak 2003.

Jika akhirnya Pemprov DKI tetap pada keputusan membubarkan PD Dharma Jaya, Kusuma meminta ada pemisahan antara bisnis perusahaan dan beban perusahaan, terutama soal utang.

"Sekarang kembali lagi, kewenangan menutup atau membubarkan BUMD adalah kewenangan Gubernur. Kami tidak bisa intervensi apa pun kalau Gubernur mau membubarkannya," kata Kusuma.

Rencana Pemprov DKI membubarkan PD Dharma Jaya disampaikan sebelumnya oleh Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Basuki, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menginginkan tak ada lagi RPH di Jakarta.

Basuki sendiri menilai, PD Dharma Jaya belum bisa mengontrol stok dan harga daging sapi, serta belum mampu mengelola limbah RPH yang dapat membahayakan kesehatan warga dan lingkungan sekitar.

Jika PD Dharma Jaya ditutup, Pemprov DKI akan menjalin kerja sama dengan RPH yang berada di Bekasi, Lampung, Bogor, atau Tangerang untuk menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga daging di Ibu Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com