Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdagang Pakaian di UMKM Expo Monas Tak Menguntungkan

Kompas.com - 20/07/2013, 16:19 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan UMKM Expo dan Pekan Koperasi 2013 di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, sepertinya kurang bersahabat bagi pedagang pakaian. Sementara penjualan bahan pokok laris, penjualana aneka ragam pakaian di acara tersebut justru seret.

Hal itu yang dialami salah satu pedagang pakaian, Yuyuk (42). Menurutnya, dalam tiga hari, dia hanya bisa menjual 22 helai pakaian. Padahal, dia menyediakan ratusan helai untuk dijual.

"Dua hari kemarin sepi banget, untung hari ini pembelinya lumayan. Hari ini kita jual satu lusin baju," kata Yayuk saat ditemui Kompas.com di stannya, Sabtu (20/7/2013).

Pakaian Yuyuk dijual seharga antara Rp 50.000 dan Rp 100.000. Harga tersebut sebetulnya lebih murah dibanding harga pakaian yang ia jual setiap hari di WTC Mangga Dua, Jakarta Utara. "Mungkin datang lebih banyak yang beli sembako kali ya," ujarnya.

Hal yang sama juga dialami oleh pedagang pakaian lain, Welas (54). Menurutnya, dia sama sekali tidak memperoleh keuntungan selama penyelenggaraan UMKM Expo. Meski tidak rugi banyak secara materi, dia mengaku rugi waktu dan tenaga.

"Kan enggak bayar sewa, paling ongkos bensin dari rumah saja ke sini. Terus cuma capek juga," kata warga Jalan Prapanca, Jakarta Selatan, tersebut.

Selain tidak banyak warga yang datang memburu pakaian, Welas juga tidak bisa mematok harga jual tinggi. Hal itu karena tema penyelenggaraan itu adalah pasar murah sehingga menyebabkan mereka hanya bisa mematok harga jual rendah.

Welas menjual pakaian wanita. Harga jualnya setiap helai pakaian berkisar Rp 50.000 hingga Rp 150.000. Itu pun masih bisa kurang kalau pembeli menawarnya. Total selama tiga hari, Welas hanya menjual 19 helai pakaian.

"Harga jual baju yang Rp 150.000, ini sebenarnya kualitas bahan yang Rp 200.000. Malah ada yang nawar Rp 75.000," ujarnya.

Pelaksanaan UMKM Expo dan Pekan Koperasi 2013 di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, sejak Kamis (18/7/2013) hingga hari ini. Acara ini diramaikan oleh 200 stan UMKM dengan beragam produk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com