Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Aman Diantar Kapal Perang

Kompas.com - 06/08/2013, 12:58 WIB

Mereka juga berkenalan dengan sesama pemudik, atau berjalan-jalan di geladak helikopter yang terbuka dan luas. ”Belum pernah naik kapal. Ini saya anggap wisata,” ujar Hambara, yang rutin mudik bersepeda motor.

Penumpang yang kecapekan memilih tidur. Mereka yang tak kebagian kasur terpaksa harus tidur malam di atas geladak dibelai dinginnya angin laut.

Buka dan sahur

Dalam perjalanan, pemudik tak lantas lalai menunaikan kewajiban shalat. Ratusan orang mengikuti shalat Tarawih di mushala dan di geladak. Serka Tohari, staf operasi Komando Armada RI Kawasan Barat memimpin shalat Tarawih di geladak.

KRI Banda Aceh juga menyediakan makanan untuk berbuka puasa dan sahur. Menunya cukup menggoda: ayam goreng tepung, tempe goreng bersambal, dan sayur asam. Untuk memasak makanan ini, juru masak bekerja full team 8 orang dibantu 15 orang mengepak makanan di kotak-kotak styrofoam.

Di KRI Banda Aceh, total 145 personel TNI AL bertugas. KRI Banda Aceh yang memiliki kecepatan jelajah maksimal 14 knot (sekitar 26 km/jam) mulai dibuat tahun 2007 dan dirampungkan tahun 2010 oleh PT PAL, Surabaya. Kapal ini dipersenjatai dua meriam kaliber 22 mm. Sebanyak 5 helikoper jenis Bell 412 dan 30 tank amfibi dapat diangkut kapal dengan bobot mati 10.500 ton ini.

Senin (5/8), sekitar pukul 07.30, KRI Banda Aceh merapat dengan mulus di Dermaga Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas. Total sekitar 20 jam waktu tempuhnya. Cukup lama, tetapi aman dan nyaman.

Mudik aman dan nyaman masih menjadi angan-angan jutaan pemudik di negeri ini. Kemacetan selalu mendera, terutama di Jawa, ketika 9,7 juta orang bergerak bersamaan dari Jakarta ke daerah-daerah lain.

Ke depan, mungkin perlu dipertimbangkan moda angkutan kapal laut untuk mudik dari Jakarta ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Siapa tahu mudik dengan kapal laut bisa jadi solusi kemacetan saat mudik Lebaran. (ERWIN EDHI PRASETYA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com