"Kami akan fokus melakukan mapping di kawasan Pasar Pagi Asemka untuk rencana penertiban PKL disana. Kami akan konsentrasi pada PKL yang merambah sampai badan jalan dulu. Untuk bangunan-bangunan yang didirikan tepat di bawah jembatan layang Asemka, kami tinggal menunggu keputusan Gubernur," tambah Yunus.
Seperti yang sudah diberitakan, pemerintah menyiapkan 700 kios PKL di Pusat Grosir Pasar Perniagaan di Jalan Perniagaan Raya, Kelurahan Roamalaka, Tambora untuk para PKL di kawasan Pasar Pagi Asemka. Namun hingga kini, kios-kios tersebut masih kosong.
"Sebetulnya, ada sejumlah PKL di Pasar Pagi Asemka yang sudah menyewa kios di Pasar Perniagaan, dan sudah jualan di sana. Namun, pendapatan mereka berkurang dibanding pedagang lain di Pasar Pagi Asemka. Akhirnya, kios-kios yang sudah mereka sewa dijadikan gudang. Jualannya tetap di Pasar Pagi Asemka lagi," kata Yunus.
Untuk penataan PKL, lanjut Yunus, ia akan mengutamakan para pedagang yang memiliki KTP DKI dulu. "Jadi yang punya KTP DKI, mereka bisa masuk ke pusat grosir. Yang tidak punya, ya tidak bisa masuk," kata Yunus.
Karenanya, setelah melakukan mapping dan mendata jumlah PKL resmi dan tidak resmi disana, Yunus akan melaporkan laporan lapangan tersebut ke Walikota Jakarta Barat, Fatahillah untuk menunggu instruksi lebih lanjut.
"Tidak hanya PKL-nya saja, tapi juga praktik parkir kendaraan yang sangat parah dan cenderung menutupi badan jalanan sehingga membuat kendaraan lain sulit melintas," kata Yunus lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.