Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat: Tak Ada Lagi Tanah Adam Malik di Waduk Ria Rio

Kompas.com - 09/09/2013, 13:32 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Camat Pulogadung Teguh Hendarwan menegaskan, tanah di sekitar Waduk Ria Rio adalah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tidak ada tanah milik ahli waris keluarga Adam Malik di sekitar Waduk Ria Rio.

"Klaim dari keluarga Adam Malik sudah tidak ada lagi. Semua tanah milik Pemprov. Kalaupun mereka (keluarga Adam Malik) menuntut, mereka kalah pasti. Bukti kita (pemerintah) kuat, kok," kata Camat Pulogadung Teguh Hendarwan saat ditemui di Kantor Camat Pulogadung, Senin (9/9/2013).

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Perusahaan PT Pulomas Jaya Nastasya Yulius. Ia mengatakan, tanah di sekitar Waduk Ria Rio bukan milik Adam Malik.

"Keluarga Adam Malik itu berdasarkan Eigendom Verponding Nomor 5725, tanahnya cuma 5 hektar, dan Eigendom 5725 itu lokasinya di Ancol. Semua orang kan bisa saja mengaku-ngaku," kata Nastasya Yulius di tempat yang sama.

Nastasya mengatakan, pihaknya memiliki data yang kuat dan bukti-bukti seperti peta dan batas wilayah di area Waduk Ria Rio.

Sebelumnya, warga di sekitar Waduk Ria Rio masih mempermasalahkan mengenai tanah yang diklaim milik keluarga Adam Malik. Hal tersebut membuat warga meminta pengunduran waktu pemindahan ke Rusun Pinus Elok.

Pertemuan yang dilaksanakan Senin ini menghasilkan kesepakatan bahwa warga di sekitar Waduk Ria Rio siap direlokasi pada akhir September atau 30 September 2013. Selain itu, warga dipersilakan mengambil dana kompensasi sebesar Rp 1 juta di Kantor Kecamatan Pulogadung setiap hari pada jam 09.00 pagi sampai dengan jam 13.00 siang.

"Alhamdulillah nih warga setuju direlokasi pada akhir bulan ini. Untuk pertemuan selanjutnya, belum ada rencana. Nanti SP 2 akan diberikan pada H-7 atau tanggal 23 September 2013, dan SP 3 akan diberikan pada H-3 atau tanggal 27 September 2013," kata Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com