Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembak Briptu Ruslan Gunakan Peluru 22 Mm

Kompas.com - 13/09/2013, 20:45 WIB
Eko Hendrawan Sofyan

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com —
Pelaku penembakan Briptu Ruslan Kusumah, anggota Sabhara Mabes Polri di Perumahan Bhakti ABRI, dekat lapangan bola Cimanggis, pada Jumat (13/9/2013) sekitar pukul 18.30, menggunakan senjata berkaliber 22 mm.

Di lokasi kejadian, Polisi menemukan selongsong peluru yang ditembakkan ke bagian kaki kiri Briptu Ruslan.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Ronny Franky Sompie membenarkan adanya penembakan tersebut.  

Briptu Ruslan ditembak seusai pulang dari mencuci sepeda motor Kawasaki Ninja 250 cc di kompleks Perumahan Bhakti ABRI.

Saat di jalan, tiba-tiba Briptu Ruslan dipepet empat orang yang mengendarai sepeda motor. "Kaki Briptu Ruslan ditembak," tegas Irjen Ronny.

Sebelum ditembak, Ruslan sempat melakukan perlawanan. Seusai terjatuh, sepeda motornya lalu dirampas oleh pelaku.

"Jadi ini perampasan sepeda motor dengan didahului penembakan. Ada saksi yang melihat saat kejadian tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, aksi penembakan terhadap anggota polisi juga terjadi pada Selasa (10/9/2013) sekitar pukul 22.30 WIB. Aipda (anumerta) Sukardi ditembak hingga tewas di depan Gedung KPK di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta.  

Saat penembakan, Sukardi sedang bertugas mengawal truk pengangkut menggunakan sepeda motor Honda Supra bernomor polisi B 6671 TXL. Dari hasil otopsi diketahui ada empat luka tembak di tubuh Sukardi. Luka itu terdapat di dada, bahu, perut dan tangan kirinya. Tiga proyektil peluru bersarang di tubuhnya, sedangkan satu peluru menembus tangan kirinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com