Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Arjuna Galau", Inayah dan Aming Jadi Jago

Kompas.com - 16/09/2013, 08:02 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com--"Arjuna Galau", itulah judul lakon pergelaran wayang orang yang dimainkan oleh Wayang Orang Indonesia Pusaka (WOIP) pimpinan Jaya Suprana yang didukung oleh Djarum Apresiasi Budaya pada Minggu, 15 September 2013 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki Jakarta.

Panggung dibuka oleh munculnya Arjuna bersama beberapa prajurit bersenjata panah. Arjuna menari sambil merayu Srikandi. Mereka berdua lantas menghilang sebelum akhirnya muncul kembali di panggung belakang yang dibangun lebih tinggi dari panggung bagian depan. Pembagian dua panggung serupa ini memang kerap dipakai dalam beberapa pertunjukan tari maupun drama. Pada "Arjuna Galau", panggung bawah dipakai untuk menampilkan kehidupan keseharian, sementara panggung atas dimanfaatkan untuk menggambarkan hal-hal yang lebih luhur atau utopis sifatnya.

Para pemeran muncul dan pergi silih berganti. Mulailah konflik dibangun yang berpusat pada Arjuna, yang secara bersamaan memiliki dua keinginan. Yakni, ingin mengamankan Pancala dari serbuan musuh dan mempersunting puteri Pancala yang bernama Srikandi. Hal terakhir itulah yg ditentang oleh Drupadi. Sidang keluarga Pandawa pun diadakan untuk membahas perkara ini. Arjuna dengan kukuh menolak tuduhan Drupadi. Dia berargumentasi, yang membuatnya galau adalah karena Pancala sedang dilanda mara bahaya.

Dalam pewayangan, Arjuna dikenal sebagai seorang yang tampan dan romantis. Panah asmara Arjuna dikenal sangat sakti menaklukkan banyak wanita. Pada cerita ini, panah itu mengarah ke dada seorang prajurit wanita cantik bernama Srikandi, puteri Prabu Drupada dari Negara Pancala. Ia lahir dan dibesarkan dengan obsesi Prabu Drupada untuk memiliki seorang anak yang ahli di dalam ilmu senjata dan peperangan.

Untuk mengasah keterampilannya dalam senjata panah, Srikandi berguru kepada Arjuna. Karena terbiasa berjumpa, maka cinta di antara keduanya pun tumbuh membara. Cinta Arjuna tidak bertepuk sebelah tangan. Srikandi diam-diam juga kagum kepada gurunya yang tampan itu. Rasa kagum itu lama-lama menjadi rasa cinta yang membara. Namun cinta itu dipendamnya kuat-kuat.

Prabu Drupada Raja Pancala yang kewalahan menghadapi banyaknya lelaki yang ingin melamar Srikandi memutuskan untuk mengadakan sayembara untuk memperebutkan puterinya. Dari segala penjuru datanglah para pelamar Para Raja, para Satria lengkap dengan membawa armada serta keluraganya berbondong bondong menuju kerajaan Pancala. Arjuna pun merasa galau mendengar kabar ini, karena ia tahu bahwa tidak semua pelamar yang akan mengikuti sayembara itu betul-betul tulus mencintai Srikandi. Banyak dari mereka yang memiliki niat buruk, yakni mengincar warisan Raja Pancala, atau bahkan kekuasaan dan tahta di kerajaan. Arjuna mengkhawatirkan masa depan Srikandi dan merasa bertanggung jawab atas keselamatan Prabu Drupada, terutama karena jasa-jasa beliau pada keluarga Pandawa sangat besar.

Sayembara itu berbunyi, siapapun yang bisa mengalahkan Srikandi dalam memanah berhak untuk mempersunting puteri Kerajaan Pancala itu. Para raja pun berduyun-duyun mengikuti sayembara tersebut lengkap dengan jagonya masing-masing, termasuk Arjuna yang menjagokan Larasati untuk bertanding melawan Srikandi.

Di akhir cerita, para jago dari utusan raja itu pun berguguran. Hanya Larasati saja yang sanggup menundukan Srikandi. Dan itu berarti, Arjuna yang berhak memperisteri Srikandi. Namun, kemenangan itu rupanya disambut protes oleh para peserta lainnya. Mereka tak terima dan menuduh ada kecurangan pada jalannya sayembara. Kekacauan pun terjadi, para utusan raja menyerang Pancala. Namun, keadaan ini tak berlangsung lama. Atas bantuan keluarga Pandawa, para perusuh itu pun berhasil ditundukkan.  

Menurut Jaya Suprana, pergelaran yang mengusung tema percintaan ini melibatkan anak-anak muda dengan tujuan untuk menarik penonton dari kalangan generasi muda agar tertarik menyaksikan kesenian wayang orang sebagai salah satu seni pertunjukan asli Indonesia. "Harapannya agar dapat lebih mendekatkan serta menumbuhkan minat serta kecintaan pemuda-pemudi Indonesia terhadap kebudayaan Indonesia," ujar Jaya Suprana.

Pergelaran “Arjuna Galau” juga melibatkan partisipasi dari banyak kalangan dan beberapa nama artis seperti Maudy Koesnaedi, Wulan Guritno, Amink, Tina Toon, Feni Rose, Penta Boyz serta menggandeng beberapa kaum sosialita pecinta budaya seperti Yasmin Gita Wiryawan, Bai Papulo, Ninok Leksono, Kelly Humardani, Gendis Wicaksono Soeharto, Inayah Wahid, Anette Anhar, Mulan Kwik Kian Gie, Manda dan Janna Soekasah. Tidak ketinggalan pula public figur seperti KRMT. Roy Suryo, Linda Amalia Sari Gumelar dan Mari Elka Pangestu.
 
“Kami melihat sudah banyak pihak yang bukan berasal dari kalangan budayawan tertarik mendukung bahkan terjun langsung dalam upaya pelestarian budaya Indonesia, khususnya melalui dunia seni pertunjukan. Hal ini membuat kami semakin bersemangat untuk terus membangun kerjasama dengan berbagai pihak dalam upaya pelestarian Budaya. Semakin banyak pihak yang mendukung kegiatan budaya tentunya akan semakin dapat meningkatkan apresiasi masyarakat luas. Keterlibatan para selebritis, sosialita serta public figure dalam pagelaran yang mengambil cerita wayang ini tentunya akan menjadi sebuah terobosan yang sangat menarik,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Tata panggung dan lampu Serta ilustrasi musik sungguh membuat tontonan ini nyaman dinikmati. Sementara barisan akrobatik yang memerankan raksasa dan para penari hip hop membuat pertunjukan ini menyegarkan. Tak cuma itu, di sana juga ada utusan dari negara China, ada Gangnam Style. Termasuk kehadiran Aming dan Inayah, membuat pertunjukan ini terhindar dari suasana yang membosankan.

Jika ada yang rada mengganggu, datang dari beberapa pemerannya yang tidak lancar bertek-tok karena kurang hafal atau kegagapan dalam berbahasa Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com