"Kami tunggu laporan para sosiolog untuk memetakan konflik di tempat itu. Sudah pernah ada survei menyebutkan alasan kemiskinan. Ada juga survei tentang siapa saja biang keroknya. Kami perlu peta lebih jelas," ucap Basuki.
Dalam kesempatan terpisah, Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah mengatakan, suku dinas di Jakarta Pusat juga diminta memprioritaskan warga Johar Baru dalam pelbagai kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan warga.
"Sebanyak 50 persen dari peserta setiap kegiatan ini akan dialokasikan untuk warga Johar Baru," katanya.
Pemkot Jakarta Pusat, menurut Saefullah, pernah menawarkan transmigrasi bagi warga Johar Baru. Namun, tawaran ini tidak mendapatkan respons dari warga.
Saat ini, menurut Tatan, untuk mencegah tawuran berulang di Kecamatan Johar Baru, ada lima tempat rawan yang dijaga intensif oleh polisi selama 24 jam.
"Setiap titik dijaga satu perwira menengah dengan 20 anggota, baik yang berpakaian seragam maupun yang berpakaian preman," katanya. (FRO/ART)