JAKARTA, KOMPAS.com — Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta Selatan mengalami peningkatan pada tahun ini. Tercatat, selama Januari hingga September 2013, terjadi 1.991 kasus DBD di Jakarta Selatan. Angka ini lebih tinggi dari kasus yang terjadi pada tahun sebelumnya, sebanyak 1.601 kasus.
Sementara Kecamatan Pasar Minggu memiliki 249 kasus. Ini merupakan kasus terbanyak kedua setelah Kecamatan Jagakarsa, yakni 309 kasus. Sedangkan di Jatipadang terjadi 32 kasus.
Hal tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Rustam Effendi saat menunaikan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 30 di RW 06 Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (27/9/2013). Hadir dalam kesempatan itu pula Asisten Kesmas Makmur dan Kurnianto Amien Sudih Kesehatan Jakarta Selatan.
Menurut Rustam, tingginya kasus DBD kali ini dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang tidak menentu. "Terkadang hujan, terkadang panas. Hal itu ditambah dengan sampah pascabanjir yang berserakan sehingga membuat lingkungan menjadi kotor," ujarnya.
Rustam menyarankan, agar nyamuk Aedes aegypti tidak berkembang di rumah, masyarakat menggandeng juru pemantau jentik (jumantik) untuk memberantas nyamuk dan jentiknya dengan melakukan PSN dengan 3 M (mengubur, menutup, dan membersihkan sarang nyamuk) yang berkelanjutan serta membudayakan pola hidup bersih.
"Kita harus uber-uber jentik nyamuk. Artinya, kita bersihkan lingkungan biar tidak ada sampah. Hakikatnya, setiap hari warga masyarakat harus membersihkan rumah dan gedung-gedung di wilayah ini. Jangan sampai ada tempat yang bisa menjadi berkembangnya sarang nyamuk itu," ujar Rustam.
Pemerintah mengingatkan masyarakat agar setiap hari Jumat, mulai dari pukul 09.00 hingga 09.30 WIB, melakukan kerja bakti bersama di lingkungan sekitar. "Jika semua orang, masyarakat pemilik rumah, gedung, dan bangunan melakukan hal yang sama membersihkan, maka tidak akan ada lagi kasus DBD,” ujarnya.
Ia meminta para camat, lurah, RT, dan RW agar mendorong warga untuk melakukan aktivitas bersih-bersih. "Dengan begitu, tidak akan ada lagi kasus DBD,” tegas Rustam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.