Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir PN Jaktim: Sidang Vonis Pemutilasi Istri Tetap Digelar

Kompas.com - 01/10/2013, 22:32 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sidang putusan terhadap pemutilasi istri, Benget Situmorang, akan tetap dilaksanakan pada Kamis (3/10/2013).

Juru Bicara Pengadilan Negeri Jakarta Timur Djaniko Girsang, mengatakan, pihak majelis hakim belum mengetahui Benget meninggal. "Itu masih sekadar informasi, belum ada bukti tertulis. Jadi, persidangan tetap dilanjutkan, nanti kita lihat hasil sidangnya seperti apa," kata Djaniko saat dihubungi wartawan, Selasa (1/10/2013).

Djaniko menambahkan, pada sidang selanjutnya, jaksa harus memberikan bukti kematian Benget Situmorang. "Surat kematian harus dibawa oleh jaksa setelah itu, baru majelis berkeputusan. Hasilnya nanti kita dengar bersama-sama," ujarnya.

Terdakwa Benget Situmorang seharusnya menjalani sidang pembacaan vonis pada Kamis (3/10/2013) mendatang. Pembacaan vonis sempat tertunda dua kali karena Benget sakit.

Sebelumnya, jaksa menuntut Benget dengan hukuman mati pada hari Senin (9/9/2013). Jaksa menilai Benget melanggar Pasal 340 KUHP dan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

Benget memutilasi istrinya, Darna Sri Astuti, di rumahnya, di Jalan Bungur Raya RT 11/06 No 11, Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur. Benget melakukan kejahatan dibantu dengan terdakwa Tini (39). Benget membuang potongan tubuh Darna di sepanjang Jalan Tol Cikampek arah Bekasi.

Kemudian, potongan tubuh itu ditemukan secara terpisah, mulai dari kilometer 0+200 hingga kilometer 3+800 pada hari Selasa (5/3/2013). Tini, yang membantu Benget, telah divonis hukuman penjara selama 14 tahun pada sidang hari Kamis (26/9/2013) di PN  Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com