Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akan Mengorek Sosok Holly dari Sang Adik

Kompas.com - 02/10/2013, 21:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —
Untuk mengungkap siapa sosok Holly Angela Hayu Winanti (37), polisi berencana memeriksa keluarga Holly, terutama adik kandungnya.

Dari keterangan adik Holly inilah diharapkan dapat mengungkap misteri pembunuhan terhadap Holly serta tewasnya Mr X.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menuturkan, saat ini keluarga Holly masih dalam keadaan berkabung dan sibuk mengurusi pemakaman Holly di Salatiga, Jawa Tengah.

"Setelah ini kami akan mintai keterangan keluarga, terutama adik kandung Holly," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/9/2013).

Rikwanto mengaku belum bisa memastikan kapan pemanggilan adik Holly itu dilakukan. Namun,  pemanggilan akan diupayakan secepatnya setelah pihak keluarga atau adik kandung Holly mengurusi pemakaman Holly di Salatiga.

Dari keterangan pihak keluarga terdekat, kata Rikwanto, pihaknya berharap siapa sosok Holly dapat terungkap, juga identitas Mr X, pria yang diduga bunuh diri dengan melompat dari kamar apartemen Holly.

Dari sana diharapkan juga diketahui titik terang kasus pembunuhan ini serta apa hubungan Holly dengan Mr X.

Hingga saat ini, polisi belum bisa mengungkap tabir dari peristiwa tersebut. Sejauh ini, kata Rikwanto, baru sebatas dugaan. Mr X diduga sebagai pelaku penganiayaan kepada Holly hingga tewas. Usai menghabisi Holly menggunakan benda tumpul, Mr X diduga bunuh diri dengan melompat dari balkon kamar apartemen Holly di lantai 9.

"Kami duga kuat, Mr X ini pelaku penganiayaan Holly hingga tewas, sebelum akhirnya dia melompat dari kamar apartemen lantai 9. Namun, ini masih kami dalami dan selidiki kepastiannya," kata Rikwanto.

Sampai saat ini, kata Rikwanto, identitas Mr X belum dapat diketahui. Jenazahnya masih berada di RSCM dan sudah diotopsi. Rikwanto menuturkan, pihaknya sudah memeriksa enam orang saksi dalam kasus ini.

Mereka adalah tiga rekan Holly, yakni Umar Hasan, Inal, dan Sulaiman, lalu seorang sekuriti bernama Abdul Rojak, tetangga Holly, yakni Rici, dan ibu angkat Holly, Kus Handani Murti Astuti, warga Cibubur, Jakarta Timur.

Dari kesaksian enam orang saksi ini, kata Rikwanto, polisi menyimpulkan dan mendapatkan informasi mengenai apa yang dilakukan Holly sebelum ditemukan tewas. Rikwanto menuturkan, pada hari Senin (30/9/2013) pukul 15.00, Holly sempat mengunjungi rumah ibu angkatnya, Kus Handani Murti Astuti, di kawasan Cibubur.

"Holly dijemput oleh ibu angkatnya di apartemennya dan menuju rumah ibu angkatnya itu di Cibubur," papar Rikwanto.

Pada pukul 21.15, Holly kembali ke apartemennya di Tower Ebony Apartemen Kalibata City, lantai 9 dengan menumpang taksi. Pukul 22.38, Holly menghubungi ibu angkatnya dan mengatakan dirinya dalam kondisi teraniaya.

"Melalui sambungan telepon, Holly teriak minta tolong. Setelah itu, HP mati," kata Rikwanto.

Menyikapi hal tersebut, kata Rikwanto, ibu angkat Holly sempat menghubungi rekan korban, yakni Inal, Hasan, dan Sulaeman untuk segera melihat Holly di apartemennya. Sekitar setengah jam kemudian, ketiga rekan Holly itu sampai ke apartemen Holly.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com