Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasa Aman di Balik "Jebakan" Terali Besi...

Kompas.com - 03/10/2013, 09:09 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bangunan ruko di Pasar Teluk Gong bersembunyi di balik terali besi yang berdiri tinggi menjulang. Terali besi itu memberi rasa aman bagi pemilik ruko. Namun, terali besi itu pula yang menjadi jebakan jika terjadi kebakaran.

Tjiji, salah seorang pemilik ruko di Teluk Gong, Jakarta Pusat, memasang dan mengelas sendiri terali besi yang terpasang di rukonya. Sebagai keturuan Tionghoa, dia mengaku memiliki trauma peristiwa 1998.

"Ya, jaga diri perlu kan. Traumalah, mudah-mudahan saja enggak ada lagi kejadian seperti itu," ungkap Tjiji yang menjual makanan ringan dan sembako, saat ditemui Kompas.com di ruko miliknya Semper, Jakarta Utara, Rabu (2/10/2013).

Terali, menurutnya, juga digunakan untuk menjaga keamanan dari maling. Meski sudah membayar pihak keamanan, tetapi itu belum jaminan. Sehingga, dia mengambil inisiatif membangun terali besi setinggi tembok hingga menyentuh genteng ruko.

Tjiji menyadari, jika kebakaran terjadi di rukonya, terali besi itu juga yang akan mempersulit dia menyelamatkan diri. Namun, rasa aman dari pencuri lebih penting menurutnya. "Ya saya tahu juga bahaya kalau pas kebakaran. Cuma, ya buat keamanan," ujarnya.

Ane (36), pemilik ruko yang juga sekaligus dijadikan rumah tinggalnya di daerah Koja, juga mulai khawatir terali yang terpasang di rumahnya akan menjadi jebakan kala ada kebakaran. Padahal, terali itu dipasang untuk melindungi rumahnya dari pencuri.

Namun, ia sudah menyiapkan sejumlah persiapan untuk menghindari jebakan terali. Salah satunya adalah selalu memasang kunci di sisi dalam pintu terali. Dengan begitu, ketika terjadi kebakaran, ia bisa langsung membuka pintu dengan mudah.

"Pintu terali juga tidak saya gembok, hanya saya kunci atau digerendel saja. Alasannya untuk memudahkan pintu terali dibuka saat darurat," ujar Ane.

Ia juga jadi sering mengecek kompor atau gas misalkan ada bau tidak enak. "Anak juga sudah saya wanti-wanti," ujarnya.

Anne mengaku sudah memasang terali di lantai satu dan dua rukonya sejak enam tahun lalu. Alasan memasang terali karena seringnya curanmor yang terjadi di kawasan tempat tinggalnya.

Apalagi, rumahnya tak punya garasi sehingga ia putuskan untuk memasang terali yang harganya enam tahun lalu sekitar Rp 3 juta untuk lantai 1 dan 2.

"Ya, saya sebenarnya merasa lebih nyaman apabila rumah tak ada teralinya, tapi ya demi keamanan," ujarnya, sambil berkata bahwa dorongan untuk memasang terali juga berasal dari suaminya serta tetangga yang memakai terali.

Sedangkan Tjiji yang awalnya juga tinggal di lantai 2 ruko miliknya, kini memilih untuk tidak tidur di dalam ruko. Dan untuk penjagaan di ruko, ia memasang CCTV.

Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono juga mengatakan, pemasangan terali, selain untuk menjaga keamanan, juga ada sebagian warganya yang masih trauma dengan peristiwa 1998. Saat itu, toko-toko habis dijarah dan dibakar.

"Ya, di antaranya itu (trauma). Dan, pasti untuk menjaga keamanan mereka karena memang cukup efektif," ujar Bambang kepada Kompas.com.

Bambang mengimbau agar pemasangan terali besi dengan penuh pertimbangan demi keselamatan penghuni ruko dan harus mempertimbangkan kemudahan ketika terjadi kebakaran dengan mencari model terali yang bisa dibuka dari dalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com