Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan Rubuh di Kalideres, Petugas Kesulitan Mengangkat Korban Tewas

Kompas.com - 06/10/2013, 03:02 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wirawan, Kepala Peleton Tim Rescue Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, Jakarta Barat mengaku kesulitan mengangkat jasad korban tewas tertimpa bangunan rubuh di Kalideres, Jakarta Barat.

Hal itu karena kondisi korban terlipat dan terhimpit bongkahan puing beton. Wirawan mengaku cukup kewalahan, ditakutkan jika ditarik secara paksa dapat merusak tubuh korban.

Sejumlah petugas rescue mengharuskan membuat lubang menggunakan alat seperti drill (bor), dan hammer (palu godam).

"Paha dan lutut korban dalam kondisi terlipat, saat dievakuasi belum ketahuan korban tewas atau tidak," terangnya.

Setelah lebih dari 3 jam, tubuh korban bisa diangkat. Saat itu juga diketahui, kondisi korban telah tewas.

Kemungkinan besar korban tewas karena kesulitan bernafas sebab seluruh badannya terhimpit runtuhan bangunan.

Dia menambahkan, posisi korban tertimbun bongkahan puing beton berada di lantai satu. Diduga, saat beton rubuh menghantam tubuh korban, yang lantas mendesaknya hingga ke lantai dasar. Itu diketahui dari proses evakuasi yang mengharuskan petugas mengangkat beton berlapis.

"Jadi si korban ini berada di tengah-tengah dak (beton) lantai berlapis antara lantai 1 yang dipijaknya dengan dak beton lantai 3 rumah," kata Wirawan.

Sementara itu, Kapolsek Kalideres Komisaris Polisi Danu Wieyata menjelaskan, saat kejadian korban sedang melakukan briefing guna membahas pemberian gaji kepada tiga pekerja di ruang tengah lantai satu rumah.

Namun, nahas secara bersamaan bangunan yang memiliki tiga lantai itu seketika ambruk. Dua korban, yakni Iman dan Suparno hanya mengalami luka ringan, sebab keduanya berhasil melarikan diri. Iman mengalami luka lecet di lengan kanan, sementara Suparno memar di bagian punggung.

Danu mengatakan, menurut kesaksian korban selamat, Shinta yang mengetahui bahwa bagian depan rumah runtuh langsung berlari menghindari reruntuhan ke lantai dua bangunan. Usaha wanita paruh baya itu pun gagal sehingga tewas tertimbun bahan bangunan itu.

Danu mengungkapkan, saat ini belum mengetahui penyebab pasti robohnya bangunan tersebut. Pihaknya juga masih memintai keterangan dari sejumlah saksi, terutama tiga pekerja bangunan yang selamat dari musibah itu.

"Saat ini kita masih menyelidiki penyebab rubuhnya bangunan tersebut. Jadi, belum diketahui penyebab utamanya apa sampai bangunan itu rubuh," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, bangunan rumah tinggal yang sedang dibangun di Kompleks Citra Garden V Blok F 1 No. 6 RT 05/18, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat rubuh Sabtu (5/10/2013) sekitar pukul 08.30 WIB. satu tewas dan tiga luka-luka.

Dalam kecelakaan proyek tersebut Ketiga korban yang mengalami luka ringan, yakni Iman, Mardi dan Suparno. Mereka bertiga adalah pekerja bangunan dalam proyek rumah tinggal itu. Sementara, satu korban yang tewas adalah Shinta (44) selaku pemborong dalam proyek tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com