Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koki Dapur Aktivitas Jokowi, dari "Blusukan" sampai Makan Siang

Kompas.com - 19/10/2013, 09:03 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

Dapur seorang pemimpin selalu menarik untuk dicermati. Apalagi, pemimpin yang dimaksud adalah Gubernur DKI Joko Widodo, mengingat banyak hal yang telah dia lakukan untuk pembenahan Ibu Kota. Mulai dari jadwal blusukan ke kampung kumuh, jadwal makan siang bersama warga, bahkan hingga mengatur pertemuan antara gubernur kota di negara-negara ASEAN, ibarat masakan lezat yang keluar dari dapur pemimpin Jakarta.

Kepala Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri DKI Jakarta  Heru Budi Hartono adalah koki dapur sang gubernur. Pria yang memiliki latar belakang sarjana dan magister di bidang ekonomi tersebut merupakan sosok di balik blusukan, makan siang, serta segudang aktivitas padat Jokowi. Heru yang terjun ke Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri (KDH KLN) pada awal 2011 turut berperan penting dalam pertemuan antara Gubernur serta Wali Kota Negara se-ASEAN.

Sesulit apa di satu sisi Heru mengurus aktivitas Jokowi sekaligus mengurus komunikasi luar negeri? Berapa juga dana yang telah dikeluarkan selama Jokowi blusukan? Berikut petikan bincang-bincang Kompas.com dengannya beberapa waktu lalu.

Apa sebenarnya tugas pokok dan fungsi Kepala Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri DKI Jakarta?

Tupoksi selaku kepala daerahnya adalah membantu langsung Gubernur , Wakil Gubernur, para deputi, Sekda, para asisten sekda untuk menjalan administrasi pemerintahan dan memberikan masukan masukan yang dianggap penting serta mengkoordinasikan ke unit-unit seluruh SKPD yang diperlukan Gubernur dan Wakil Gubernur. Tentunya juga melakukan penjadwalan kegiatan Gubernur, Wakil Gubernur.

Biasanya hal-hal yang sangat urgensi yang dibutuhkan Gubernur dan Wakil Gubernur, maka Kepala Biro KDH KLN akan melakukan koordinasi ke instansi terkait. Termasuk juga salah satu tugasnya adalah pengamanan gubernur dan wagub secara melekat selama 24 jam. Tentunya keprotokoleran gubernur dan wagub merupakan kegiatan yang rutin.

Untuk topik hubungan luar negeri, yakni menjalin dan membuka serta berkomunikasi jejaring internasional, baik dengan duta besar perwakilan negara asing juga duta besar Indonesia di luar negeri, melakukan komunikasi yang baik dengan Kemenlu serta tentunya melakukan kerja sama sistem city yang saat ini ada 21 sister city. Hal tersebut merupakan komunikasi Jakarta sebagai Ibu Kota ke negara atau kota kota lain di dunia.

Sesulit apa mengatur jadwal Jokowi-Basuki?

Untuk mengatur jadwal Gubernur dan Wakil Gubernur, selama saya menjabat Kabiro KDH KLN, sampai saat ini saya dapat melakukan dengan baik. Beliau-beliau adalah pimpinan yang sangat baik dan sangat fleksibel. Beliau sangat low profile sehingga pengaturan menyesuaikan dengan kondisi Gubernur dan Wakil Gubernur.

Untuk kampung-kampung yang dijadikan tujuan Pak Gubernur blusukan, sudah kita rencanakan. Kita mendapat masukan baik dari lapangan atau dari media massa. Lalu kita sarankan ke Gubernur untuk berkunjung ke sana. Begitu juga dengan makan siang bersama warga. Semua dikalkulasi.

Bagaimana dengan makan siang? Sudah berapa kali Jokowi mengundang warga makan siang? Seberapa efektif makan siang itu?

Sudah enam kali sejak setahun menjabat, Pak Jokowi mengundang warga makan siang. Yang pertama, Februari 2013, warga korban banjir di Jakarta Utara. Kedua, warga Waduk Pluit dua kali di April 2013. Keempat, para pemilik bus metromini, Agustus 2013. Kelima September 2013, makan siang bersama warga Waduk Ria Rio. Yang keenam makan siang dengan PKL Blok G Tanah Abang, September kemarin. (Data ini belum termasuk makan siang bersama tukang potong unggas di Jakarta Timur awal Oktober 2013, red).

Soal seberapa efektifnya, sangat efektif kalau menurut saya. Hampir semuanya kan berhasil dijelaskan oleh Pak Gubernur. Misalnya, warga di Waduk Pluit dan Waduk Ria Rio. Pertama, mereka menolak. Tapi pas dikasih tau bahwa di tempat yang baru hidup mereka akan lebih baik, dikasih TV, lemari, kulkas, akhirnya menurut evaluasi di lapangan ya berhasil juga, pindah semuanya.

Yang paling sulit dikasih tahu itu pemilik metromini. Sulitnya, mereka diberi tahu, dikasih fasilitas itu busnya, jangan kayak sekarang yang bobrok. Tapi di lapangan banyak yang bandel. Saya enggak tahu apakah keuntungannya kecil, ya mungkin itu ya. Tapi saya cek, ada beberapa yang sudah diperbaiki. Sebenarnya kalau tidak diprovokasi, mereka mau ikuti peraturan semua.

Kabarnya Jokowi ingin mengajak warga Lenteng Agung, penolak Lurah Susan Jasmine Zulkifli, untuk makan siang juga? Kapan?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Megapolitan
436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

Megapolitan
Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Megapolitan
Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com