Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Asa Macet Jakarta Terurai di Era Jokowi-Basuki

Kompas.com - 23/10/2013, 08:19 WIB

Penataan PKL dan lalu lintas di sekitar pasar besar di Jakarta adalah salah satu ide yang disampaikan Darmaningtyas melalui surat terbuka bagi Jokowi-Basuki ketika keduanya baru saja menjabat gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta sekitar setahun lalu.

Meski realisasi penataan sekarang ini dianggap cukup bagus, tetap ada masalah terkait koordinasi antarinstansi yang berpotensi mengganjal, bahkan menggagalkan program tersebut. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono saat menertibkan PKL, angkutan ngetem, dan parkir liar di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, empat bulan silam, mengeluh karena ia harus mencarikan tempat relokasi bagi sekitar 2.000 pedagang.

"Ada yang diperbolehkan memakai area terminal untuk PKL yang khusus berjualan pada malam hari karena terminal juga sepi kalau malam. Sebagian lagi didorong menempati lantai dua dan tiga di kompleks pasar," katanya.

PKL yang pindah ke dalam pasar sampai saat ini mengeluh kekurangan konsumen hingga 80 persen dibandingkan dengan ketika masih membuka lapak di jalanan. Upaya pemerintah kota setempat bersama PD Pasar Jaya belum optimal untuk menarik pembeli agar berkenan naik ke lantai dua.

Pengamat perkotaan Yayat Supriyatna mengatakan, butuh edukasi terus-menerus kepada warga dan konsumen agar mau menaati aturan, seperti parkir di lahan parkir resmi yang dikelola pihak pasar baru kemudian berbelanja di tempat semestinya.

Untuk mengenalkan dan menanamkan kebiasaan baru itu, butuh kerja keras dari dinas di luar dinas perhubungan, di antaranya dinas pertamanan, dinas pendidikan, serta dinas koperasi, UMKM, dan perdagangan. Wali kota beserta jajarannya yang memang bertanggung jawab di tingkat kota berwenang mengawal terus realisasi kebijakan.

Dinas koperasi, UMKM, dan perdagangan, misalnya, seharusnya saat ini sudah bisa memaparkan dan merintis programnya untuk mendata PKL di seluruh Jakarta, terutama yang mengokupasi badan jalan. Kemudian, memetakan tempat-tempat yang strategis untuk penampungan PKL dan berbagai hal yang dibutuhkan untuk relokasi.

Dinas pertamanan bertanggung jawab menata, membersihkan, dan melengkapi fasilitas trotoar. Trotoar adalah fasilitas penting yang bisa memudahkan masyarakat bermobilitas dengan berjalan kaki atau sebagai sarana berpindah-pindah moda transportasi umum.

Dinas pendidikan berwenang mengampanyekan pola hidup yang benar pada setiap siswa. Hal ini bisa diturunkan dalam kurikulum pendidikan juga dalam tugas dan wewenang kepala sekolah hingga guru. Sekolah menjadi pusat pembelajaran setiap siswa untuk disiplin.

Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan pernah menyindir sejumlah sekolah yang malah menjadi simpul kemacetan karena banyaknya mobil terparkir untuk antar jemput siswa. Di sisi lain, banyak sekolah menengah pertama dan atas yang sebagian besar muridnya belum berhak memiliki SIM malah di depan gerbang sekolah dipadati sepeda motor dan mobil milik murid-muridnya.

Kemudian, jika ribuan anggota satpol PP di tingkat provinsi ataupun yang tersebar di tingkat kota disiagakan untuk menegakkan ketertiban umum, sudah pasti parkir liar, PKL, serta sejumlah praktik alih fungsi trotoar dan jalan secara ilegal bisa dicegah. Akan tetapi, di tangan siapakah wewenang menggerakkan semua instansi itu agar turut aktif fokus mengurai simpul kemacetan?

Jokowi sampai kini tetap setia blusukan ke pasar, kali, sampai ke kelurahan demi mengontrol anak buahnya. Perhatiannya terpecah dalam upaya menangani berbagai permasalahan yang membelenggu Jakarta. Mungkin, akan lebih efektif jika dinas-dinas dan wali kota direkrut dalam tim khusus untuk mengurai kemacetan sehingga pelaksanaan kebijakan dan pengawasannya lebih mudah dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com