Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seusai Pimpin Kunker ke Balaikota, Sutan Bhatoegana "Nyawer" Abang-None

Kompas.com - 28/10/2013, 22:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Suasana di kantor Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Joko Widodo dan Basuki T Purnama, Senin (28/10/2013) malam, mendadak meriah.

Seusai memimpin kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke Pemprov DKI Jakarta, Sutan Bhatoegana mendendangkan lagu sembari nyawer ke Abang-None Jakarta di ruangan itu. Aksi nyawer tersebut terjadi seusai Sutan serta 14 rekannya di Komisi VII melaksanakan rapat dengan Jokowi, pejabat tinggi institusi, serta Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemprov DKI di Ballroom Balaikota.

Semua peserta rapat pun diarahkan ke Balai Agung, ruangan yang bersebelahan dengan Ballroom untuk melakukan acara santap malam. Di akhir santap malam, politisi Partai Demokrat itu menghampiri kelompok organ tunggal yang mengiringi mereka selama santap malam.

Rupanya, Sutan tak tahan ingin menyanyi. Ia pun lantas minta pemain organ tunggal mengiringinya menyanyikan sebuah lagu lawas. Tak berhenti sampai di situ, dia pun merogoh dompet dan mengeluarkan segepok uang Rp 50.000.

"Ayo Mbak dan Mas, kita joget dulu. Nanti saya sawer," ujar Sutan tanpa malu-malu.

Yang diajak Sutan berjoget tak lain dua pasang Abang-None DKI, dua orang PNS Pemprov DKI, sekaligus salah satu anggota organ tunggal. Sang Gubernur Joko Widodo diketahui telah meninggalkan ruangan tersebut.

Seketika, suasana ruangan tersebut pun menjadi meriah. Abang-None dan beberapa PNS itu tampak menyambut ajakan Sutan dengan menggoyangkan kedua tangan hingga pinggulnya mereka. Saat itulah, Sutan menyelipkan selembar uang Rp 50.000 ke tangan mereka satu per satu. Ada yang tampak malu mengambilnya, tetapi ada juga yang dengan senang hati menerimanya. Bahkan, ada yang terang-terangan meminta saweran. 

"Pak, saya belum disawer Pak," ujar salah satu PNS yang menyeruak ke dalam kerumunan orang yang berjoget. Sang pria yang akhirnya diberikan saweran itu menjadi tertawaan orang-orang.

Seusai menuntaskan aksinya, Sutan pun beranjak pergi dari ruangan dan menumpang bus DPR untuk kembali ke Senayan bersama rekan-rekannya.

Seperti diketahui, kedatangan Komisi VII DPR ke kantor Jokowi ialah untuk melaksanakan kunjungan kerja. Permasalahan Jakarta yang rumit sekaligus banyak program yang dilancarkan pemerintahan yang baru memasuki usia setahun ini merupakan dasar mengapa Komisi VII melakukan kunjungan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tukang Soto Terlibat Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang karena Tak Boleh Utang Rokok

Tukang Soto Terlibat Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang karena Tak Boleh Utang Rokok

Megapolitan
Tukang Soto Juga Jadi Tersangka Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang

Tukang Soto Juga Jadi Tersangka Pembunuhan Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com