Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Brigadir Syarif Dibunuh Kernet Metromini

Kompas.com - 04/11/2013, 07:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —Brigadir M Syarif Mappa, anggota Brimob Kedung Halang yang meninggal dunia lantaran terlibat duel dengan kernet metromoni bernama Mustakim alias Akim (22), diketahui ternyata ia tidak suka dengan teguran kernet yang menurutnya kasar.

Kanit I Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kompol Aris Supriyono mengatakan, kejadian berawal saat korban naik metromini 640. Setelah itu, Brigadir Syarif bertanya kepada sopir, apakah metromini tersebut jurusan Pasar Minggu.

Saat dia hendak naik, sopir tidak menjawab. Setelah di dalam metromini, barulah sang sopir menjawab metromini yang dikemudikannya tidak mengarah ke Pasar Minggu, tetapi kembali ke pangkalan.

"Lalu, tiba-tiba, pelaku memaksa korban untuk turun dari dalam bus dengan ucapan kasar. Hal itu tidak disukai korban. Pelaku menyuruh korban turun dan mengatakan Pasar Minggu sudah lewat," ujar Aris, Minggu (3/11/2013).

Lantaran tidak terima dengan teguran kasar dari Akim, Brigadir Syarif pun menegurnya, "Kok kamu kasar begitu sama saya. Sopir kamu saja tidak kasar seperti itu."

Hingga terjadilah cekcok di atas metromini antara korban dan pelaku. Cekcok berlanjut hingga ke luar metromini. Akim mengeluarkan sebilah pisau, kemudian mengejar Brigadir Syarif dan menusuk senjata tajam ke tubuhnya.

Brigadir Syarif yang mengalami luka di pungung dan pinggang terduduk lemas di pinggir Jalan Tanjung Barat Raya. Dia sempat menanyakan Mapolsek terdekat kepada beberapa orang tukang buah yang sedang berjualan. Namun, karena kehabisan darah, dia pun meninggal dunia.

Akim diketahui tertangkap di Riau pada Sabtu (2/11/2013) lalu. Dia kemudian dibawa ke Mapolres Jakarta Selatan untuk dimintai keterangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com