Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Naik Metromini, Brigadir Syarif Malah Marah

Kompas.com - 04/11/2013, 13:15 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pertengkaran antara Brigadir M Syarif Mappa dan kernet metromini berawal dari anggota Brimob Bogor itu menumpang metromini yang tak sesuai dengan jurusannya. Dia hendak ke Depok, tetapi menumpang metromini 64 jurusan Tanah Abang-Pasar Minggu.

Kepada penyidik, kernet metromini yang menusuk Brigadir Syarif, yakni Mustakim alias Akim, mengaku anggota kepolisian itu naik metromini dari Pancoran sekitar pukul 22.20, Sabtu (2/11/2013). Sebelum itu, Brigadir Syarif sempat nongkrong bersama kawan-kawannya di Pancoran.

Setelah naik metromini yang dikeneki Akim, Brigadir Syarif tertidur sepanjang perjalanan. Setelah tiba di pul bus Pasar Minggu, Akim membangunkannya.

Brigadir Syarif yang menduga dirinya naik bus arah Depok kesal karena metromini yang ditumpanginya hanya sampai Pasar Minggu. Dia juga sempat merengkuh baju kernet tersebut.

"Dia (Syarif) sempat bilang ke kernet bahwa ia seorang anggota. Lalu, ia menyebut kernet tidak becus," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Senin (4/11/2013).

Ketika Syarif turun, kernet yang kesal lalu mengambil sebilik pisau yang disimpan di dalam boks di bawah bangku bus. Keributan tak dapat terhindarkan hingga berakhir pada penusukan di dada dan punggung Syarif.

Setelah menusuk Brigadir Syarif, Akim rupanya kabur ke Riau. Polisi menangkapnya di Perum Bina Fathika Dusun III, Kabupaten Kampar, Riau, pada Sabtu (2/11/2013).

Saat ini, dia sudah mendekam di rumah tahanan Mapolda Metro Jaya dan dikenakan Pasal 338 tentang Perbuatan yang Menyebabkan Hilangnya Nyawa Orang Lain dengan ancaman 15 tahun penjara.

"Kami masih mencari barang bukti berupa pisau yang digunakan untuk membunuh. Menurut keterangan tersangka, pisau tersebut dibuang ketika bus sedang masuk ke dalam pul," pungkas Rikwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com