Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pintu Air Waduk Bujana Tirta Bolong dan Berkarat

Kompas.com - 06/11/2013, 11:17 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pintu air yang berfungsi mengatur volume keluarnya air di Waduk Bujana Tirta Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, tampak dalam keadaan bolong. Kondisinya pun sudah tipis tergerus dan juga berkarat.

Kondisi itu membuat pintu air pada waduk tak mampu untuk menahan beban apabila ketinggian air meningkat. Menanggapi hal ini, Kepala Seksi Pengendalian Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir Sudin PU Tata Air Jakarta Timur Supriyatno mengatakan, pihaknya berjanji memperbaiki kerusakan pada pintu air tersebut.

"Kita sudah monitor, itu pasti akan kita perbaiki," kata Supriyatno, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/11/2013).

Hanya saja, ia mengatakan, dalam perbaikan pintu air Bujana Tirta perlu koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta. Koordinasi menyangkut apakah perbaikan tersebut merupakan kewenangan Dinas PU DKI Jakarta atau dikembalikan kepada Sudin PU Tata Air Jakarta Timur serta mengenai anggaran perbaikannya.

"Kalau yang kewenangannya di Dinas, ya kita koordinasikan dulu. Kalau di wilayah, kita langsung benahi. Biasanya kalau rusak itu, Dinas mengalokasikan anggaran, lalu kita langsung perbaiki," ujar Supriyatno.

Mengenai adanya rumah warga yang berdiri di atas gorong-gorong pada Kompleks Bea dan Cukai, Supriyatno mengatakan, saat ini masih dilakukan pembahasan dengan pihak Bea dan Cukai apakah perlu dilakukan pembongkaran untuk penangannya.

"Mestinya itu saluran terbuka karena ada bangunan. Waktu itu kita mau bongkar yang bangunan rumah Dinas Bea dan Cukai. Cuma, dari Bea dan Cukai sendiri belum mau dibongkar. Makanya kita bikin bak kontrol sementara di sana," ujar dia.

Ia mengatakan gorong-gorong yang melintas di bawah perumahan warga tersebut juga tidak terdapat saluran terbuka untuk melakukan kontrol atau pengawasan baik terhadap sampah ataupun endapan lumpur yang dapat menyebabkan mampet.

"Kalau tertutup, kita tidak bisa lihat. Misalnya dari bangunan di atas bisa dibuka, minimal kita bisa pantau dan melakukan perawatannya," ucap Supriyatno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com