Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Proyek Waduk Pluit Mulai Menampakkan Hasil Positif

Kompas.com - 05/11/2013, 00:21 WIB
advertorial

Penulis

Meskipun masih dalam tahap pengerjaan, proyek normalisasi Waduk Pluit sudah mulai memberikan dampak positif terhadap lamanya banjir. Jika sebelum proyek pengerukan Waduk Pluit dikerjakan, genangan di sekitar waduk seperti di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, bisa bertahan berhari-hari, kini setelah proyek Waduk Pluit dimulai, genangan sudah surut hanya dalam hitungan jam saja.

Kepala Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta, Joko Susetyo, mengatakan, semakin cepat surutnya genangan tidak lepas dari mulai dilakukannya normalisasi Waduk Pluit yang sampai saat ini baru mencapai 20 persen dari target.

“Fakta ini membuktikan bahwa program normalisasi Waduk Pluit berdampak positif bagi masyarakat,” ujarnya.

Menurut Joko Susetyo, Waduk Pluit akan digali hingga kedalaman -7 meter . Dan luas Waduk Pluit yang saat ini 60 hektare (ha)akan diperbesar hingga mencapai 80 ha. Dengan demikian, total daya tampung Waduk Pluit sebanyak 5,6 juta kiloliter air.

Selain memperluas dan memperdalam badan waduk, untuk mempercepat proses surut air dan pembuangan ke laut, pompa-poma air akan ditambah hingga mencapai kapasitas maksimal 54 m3/detik.

Pompa-pompa air di Waduk Pluit pun diperbesar kapasitasnya hingga mencapai 54 m3/detik akan beroperasi mulai Mei 2014 sedangkan normalisasi Waduk Pluit direncanakan selesai pada akhir tahun 2014.

Joko Susetyo yakin, jika semua pekerjaan di Waduk Pluit seperti yang disebutkan diatas selesai dan berjalan normal, maka banjir yang sering melanda wilayah Penjaringan hingga Monas yang merupakan daerah cakupan layanan Waduk Pluit dapat ditekan secara signifikan.

“Tahun depan hanya dalam waktu 1 jam genangan air sudah langsung surut bahkan di banyak lokasi tidak banjir sama sekali,” katanya.

Di tahun 2013 Pemprov DKI Jakarta memang memprioritaskan penanganan banjir sebagai bagian dari pembenahan Ibu Kota. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, sudah merancang sejumlah jurus untuk menjadikan Jakarta bebas banjir.

Pertama, pembangunan Terowongan Multifungsi (Deep Tunnel). Terowongan bawah tanah ini membentang dari MT Haryono, Jakarta Timur, hingga Pluit, Jakarta Utara. Jokowi mengatakan terowongan ini multifungsi, karena selain bisa mengalirkan air saat banjir, terowongan bisa menjadi jalan raya, instalasi kabel, dan saluran pembuangan limbah. Terowongan multifungsi telah dimasukkan dalam rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2017.

Kedua, pada tahun 2013 Pemprov DKI Jakarta berencana menormalisasi kali Pakin, Pesanggrahan, Angke, Sunter, Cipinang, Semanan, dan Ciliwung. Pemprov DKI juga berencana melakukan pengerukan 200 saluran penghubung, perbaikan dan pengurasan saluran drainase, serta penangan semua titik genangan dengan penambahan mulut air dan tali air.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga telah meminta setiap gedung di Jakarta, baik milik pemerintah maupun swasta, membangun sumur resapan. Pada tahun 2013 Pemprov DKI Jakarta menargetkan 1.949 titik, lebih banyak dari tahun lalu yang membuat 1.377 titik. Dari target tersebut, sudah merealisasikan 70 persennya. (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com