Sebenarnya gila dalam tanda kutip. Jika pejabat menolak dan melawan segala bentuk KKN hari ini dianggap gila. Jika pejabat kerja untuk melayani rakyat juga dianggap sesuatu yang gila.
Mengapa? Karena yang seperti itu sulit ditemui dan karena jika melakukan hal-hal tersebut pasti akan berhadapan dengan oknum melarat, oknum konglomerat, dan oknum pejabat.
Tetapi sebenarnya yang saya lakukan tidak ada yang gila karena saya hanya menjalankan sumpah jabatan saya, menjalankan apa yang sudah seharusnya saya jalankan sebagai pejabat/pelayan publik.
Tantangan terbesar apa yang Bapak alami sebagai (maaf) warga minoritas dalam memimpin kota Jakarta yang multietnis ini?
(Dr Rahmat Saputra, KGP Jakarta Utara)
Tidak ada yang khusus sebagai pejabat, apa pun latar belakangnya, agamanya, rasnya, sukunya, mereka semua adalah orang Indonesia. Jadi, tantangannya sama, yaitu bagaimana menjaga dirinya tetap lurus dan setia menjalankan sumpah jabatannya.
Siapa dalam hidup Bapak yang paling bisa dipercaya, dan mengapa?
(Brigitta Kurnia Setiabudi, Tangerang Selatan)
Tuhan, karena saya menyandarkan pengharapan hidup saya hanya pada Dia.
Siapa tokoh pemimpin sepanjang masa yang patut menjadi role model Anda?
(Aditya Chohirian, Pamulang Barat, Tangerang Selatan)
Nabi Isa. Sederhana saja, dia menjadi contoh bagaimana hidup sebagai manusia. Kita hidup bukan untuk diri sendiri, tapi untuk orang lain.
Bagaimana pendapat Bapak tentang masih ada segelintir orang yang merasa terintimidasi jika pemimpin mereka ”berbeda” (agama, suku, ras, jender), padahal sebenarnya memiliki kemampuan untuk membangun bangsa?
(Wenny Sriwahyuni, Jakarta Barat)
Saya kira wajar karena perubahan cara berpikir adalah sebuah proses panjang. Tapi ke depan, saya yakin perlahan tapi pasti masyarakat kita akan sadar bahwa kepemimpinan itu betul-betul didasarkan atas integritas dan kemampuan si pemimpin. Integritas dan kemampuan tidak ada hubungannya dengan SARA.
Adakah cita-cita Anda yang belum kesampaian?
(Adrian Hernando, Cirebon)
Keadilan sosial di Indonesia. Kuncinya ada pada pelaksanaan sistem jaminan sosial nasional di mana semua warga negara Indonesia dijamin, mulai dari kesehatan sampai masa tuanya. Ketika itu bisa diimplementasi dengan baik, keadilan sosial bisa terwujud sehingga tidak lagi ada orang yang harus mengemis untuk bisa hidup.
Apa yang menjadi motivasi Anda dalam memimpin Jakarta?
(Samuel, xxxx@yahoo.co.id)
Motivasi Pak Jokowi dan saya adalah untuk menunjukkan bahwa pemimpin yang bersih, lurus, punya tekad bulat, dan keinginan tulus untuk kerja akan bisa bekerja dengan berhasil mencapai tujuan dan mempertahankan integritas. Dengan demikian ke depan ini akan jadi contoh buat orang-orang lain untuk berani muncul.
Saya perhatikan cara Bapak dalam kepemimpinan selalu membuat sesuatu hal yang berbeda dari yang biasanya. Bagaimana cara agar saya juga begitu, Pak, berpikir dengan cara yang berbeda tapi hasilnya itu luar biasa?
(Wawan GC Simbolon, Medan)