Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anda Bertanya, Ahok Menjawab

Kompas.com - 19/11/2013, 08:49 WIB

Mau mendengar dan belajar dari orang lain dan pengalaman. Yang lebih penting lagi, konsisten mempertahankan integritas, apa pun harganya.

Pak, sebenarnya pendidikan seperti apa dari keluarga yang telah membentuk Anda menjadi orang yang tegas, pemberani, dan taat aturan?

(M Amin Nurdi, Kabupaten Semarang)

Setiap hari di meja makan, Papa saya selalu mengingatkan saya untuk bantu orang tidak boleh pamrih, jangan pilih-pilih, dan jangan tunggu kalau sudah memiliki uang/kelebihan. Jika ada yang harus dibantu harus langsung bantu.

Bang Ahok, di tengah kesibukan mengurus kompleksitas Jakarta bersama Mas Jokowi, adakah cara khusus yang Bang Ahok punya untuk mengendurkan urat-urat saraf?

(Saam Fredy, Salatiga, Jawa Tengah)

Saya memelihara tanaman buah-buahan, memelihara ikan dan kura-kura. Kalau ada kesempatan ajak anak-anak nonton di bioskop.

Dengan gaya kepemimpinan Bapak yang tegas, berani, dan terkadang kontroversial, pernahkah Bapak dan keluarga mendapat teror atau ancaman dari pihak yang tidak suka? Bagaimana memberikan rasa aman pada keluarga?

(Vianelda LL Koelima, Tangerang, Banten)

Keluarga sejak awal sudah disiapkan untuk kemungkinan terburuk dan sudah terbiasa juga berhadapan dengan hal-hal yang tidak menyenangkan. Yang pasti, kita hadapi dengan keyakinan bahwa apa yang kami lakukan adalah sesuatu yang benar dan sesuai nurani. Sisanya kami serahkan kepada yang Mahakuasa.

Bapak Ahok terkenal dengan sikap tegasnya dalam bertindak dan keras dalam berbicara. Apa Bapak enggak takut dicap sebagai pemimpin arogan?

(Rialita, Tangerang)

Pemimpin harus mengedepankan aturan dan integritas. Berani bicara dan bertindak sesuai aturan yang ada. Jika jadi pemimpin masih mengutamakan apa yang orang lain pikirkan atau takut mengecewakan orang, maka akan sulit berhasil.

Jika saya dianggap arogan karena menegakkan aturan dan melawan yang tidak benar, ya tidak masalah. Apa orang lebih mau pemimpin yang sopan tapi korup atau pemimpin yang keras tetapi adil dan bersih? Silakan pilih.

Bila dalam pekerjaan Bapak berbenturan/dihadapkan dengan pejabat negara yang lebih tinggi, apakah langkah yang Bapak lakukan?

(Timbang Hutagaol, xxxx@yahoo.com)

Pertama, fungsi dan kewenangan sudah diatur. Jadi, kita harus jalan dalam aturan. Kedua, komunikasi. Banyak persoalan bisa diselesaikan dan kesalahpahaman bisa dihindari jika ada komunikasi yang intens dan saling menghargai. Harus hindari ego dan mengakui bahwa kita saling membutuhkan.

Ketiga, kita lakukan yang terbaik yang memang menjadi fungsi dan kewenangan kita. Keempat, jika diperlukan betul, harus berani suarakan apa yang benar dan persoalan yang sesungguhnya.

Bagaimana asal mulanya Bapak dipanggil Ahok?

(Amiratul Alaniyah, Bondowoso)

Dari kecil dipanggil teman-teman Ahok. Nama Mandarin saya Tjung Ban Hok. (TRI/NDY)

BASUKI TJAHAJA PURNAMA (AHOK)

Lahir: Manggar, Belitung Timur, 29 Juni 1966
Jabatan: Wakil Gubernur DKI Jakarta (2012-2017)
 
Pendidikan:
• SD Negeri III Gantung, Belitung Timur (1977)
• SMP Negeri I Gantung, Belitung Timur (1981)
• SMAK III PSKD, Jakarta (1984)
• Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral Universitas Trisakti (1989)
• Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya, Jakarta (1994)
 
Perjalanan Karier dan Politik:
• Direktur Eksekutif Center for Democracy and Transparency (CDT 3.1)
• Direktur PT Nurindra Ekapersada (1992-2005)
• Staf direksi bidang analisa biaya dan keuangan PT Simaxindo Primadaya (1994-1995)
• Membangun cikal bakal Kawasan Industri Air Kelik (1994)
• DPRD Kabupaten Belitung Timur dari Partai Perhimpunan Indonesia Baru (2004-2005)
• Bupati Kabupaten Belitung Timur (2005-2006)• DPR dari Partai Golkar (2009-2012)
 
Penghargaan:
• Penghargaan 10 Tokoh yang Mengubah Indonesia dari Majalah Tempo (2006)
• Bung Hatta Anti-Corruption Award (2006)
• Pin Emas dari Forum Demokrasi (Fordeka) (2006)
• Tokoh Antikorupsi 2006 dari Koalisi Kebersamaan Tiga Pilar Kemitraan (2007)
 
Keluarga:
• Istri: Veronica
• Anak: - Nicholas - Nathania - Daud Albeenner
 
Sumber: Litbang Kompas/DEW, diolah dari ahok.org dan sumber lain
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com