Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan terhadap Anak Didominasi Keluarga Miskin

Kompas.com - 20/11/2013, 17:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas kasus kekerasan yang terjadi terhadap anak banyak terjadi pada keluarga dengan kategori ekonomi kurang mampu.

Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak (PA) mencatat, kasus kekerasan terhadap anak pada kalangan ekonomi mampu atau kalangan atas di tahun 2013 terjadi sebanyak 70 kasus. Sementara 809 kasus kekerasan terhadap anak terjadi di keluarga dengan tingkat ekonomi bawah.

Di tingkat status ekonomi menengah, kasus kekerasan terhadap anak terjadi sebanyak 301 kasus.

Data tersebut berasal dari catatan Komnas PA yang dihimpun melalui pengaduan langsung, surat, email, telepon, dan fax. Sementara itu, mereka juga menghimpun data dari media cetak maupun elektronik dan lainnya.

Sekretaris Jenderal Komnas PA Samsul Ridwan mengatakan, meski kasus kekerasan terhadap anak juga terjadi pada keluarga di tingkat ekonomi atas, namun yang paling dominan ada pada kalangan berstatus ekonomi bawah atau tak mampu.

"Kekerasan terhadap anak itu banyak terjadi di kalangan keluarga yang ada di garis kemiskinan. Meski di kalangan keluarga yang menengah dan kaya juga sama. Tapi, angka yang banyak dari keluarga dengan ekonomi bawah," kata Samsul, di kantor Komnas PA, Rabu (20/11/2013)

Contoh yang menjadi sorotan, katanya, yakni kasus kejahatan seksual seorang anak berinisial RI, pelajar kelas V SD dari keluarga tak mampu yang pelakunya bapak kandung korban, dan juga kematian bayi AL yang berusia 9 bulan, yang ternyata diperkosa oleh pamannya kandungnya sendiri.

Kendati demikian, Samsul menyatakan keadaan itu tentunya tidak bisa langsung disalahkan. Dia mengatakan harus dilihat secara luas mengapa terjadinya hal seperti itu. "Pemerintah perlu meningkatkan ketahanan keluarga agar keluarga mampu melindungi anak. Peran negara, dan pemerintah untuk merumuskan program meningkatkan ketahanan keluarga," ujar Samsul.

Pihaknya juga mendesak agar pemerintah memastikan isu perlindungan anak dan pemenuhan hak-hak anak menjadi wajib baik di pemerintah daerah maupun pusat. Termasuk mewujudkan daerah ramah anak dan bebas kekerasan terhadap anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com