Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Backhoe" Nyemplung di Danau Sunter, Operator Masih "Shock"

Kompas.com - 25/11/2013, 22:31 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dedy (30), operator backhoe yang menyeburkan diri ke Danau Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (24/11/2013) malam, mengalami shock, setelah alat berat yang dioperasikannya mengeruk endapan lumpur di Danau Sunter terjungkal masuk danau.

"Enggak ada luka dalam atau luar kok. Dia cuma shock saja, tapi kita bawa ke rumah sakit takutnya air danau ketelan," ujar Sutimin (64), rekan Dedy, saat ditemui di lokasi, Senin (25/11/2013).

Sutimin mengatakan, pria asal Jambi tersebut menyeburkan diri lantaran panik saat backhoe yang dioperasikannya kehilangan kendali hingga terjungkal ke depan. Beruntung, Dedy yang bisa berenang itu langsung menyelamatkan diri ke daratan.

Sutimin menjelaskan, terjungkalnya backhoe tipe long itu lantaran Dedy terlalu dalam mengeruk lumpur ke dalam tanah. Ini yang membuat alat pengeruk lumpur itu tertahan di tanah hingga akhirnya kehilangan kendali.  

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Joko Susetyo mengatakan, penyebab terjungkalnya backhoe itu diduga karena sang operator tak mampu menjaga keseimbangan backhoe saat berada di atas air.

Meski begitu, Joko memastikan Dedy tak mengalami luka dan pengerjaan pengerukan lumpur  seluas 20 hektar itu akan terus dilakukan dan ditargetkan selesai pada 15 Desember mendatang.

Saat ini, kata Joko, kedalaman danau tersebut baru mencapai tiga meter. "Target kami sampai 15 Desember kedalaman Danau Sunter bisa bertambah tiga meter lagi," kata Joko.

Saat ini, terang Joko, danau tersebut baru bisa menampung debit air sebanyak 500.000 meter kubik. Dengan pengerukan itu diharapkan Desember nanti Danau Sunter bisa menampung hingga satu juta meter kubik air.

"Pengerjaan normalisasi Danau Sunter dilaksanakan oleh pihak kontraktor. Untuk itu, supaya insiden ini tak menghambat pengerjaan, kita sudah meminta kontraktor segera menggantikan backhoe yang terbalik," tambah Joko.

Setiap harinya, ada 16 ekskavator dan 50 truk yang dioperasikan untuk mengangkut lumpur hasil kerukan. Sampai saat ini, pengerukan telah berjalan sampai 70 persen. Kedalaman danau saat ini sudah 8-10 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi 'Online' untuk Bayar Sewa Kos

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi "Online" untuk Bayar Sewa Kos

Megapolitan
Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Megapolitan
Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Megapolitan
Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Megapolitan
Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Megapolitan
Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Megapolitan
Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Megapolitan
Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Megapolitan
PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

Megapolitan
Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com